Selasa, 19 Februari 2019

BAB IX Perangkat Pemodelan Sistem

Perangkat Pemodelan Sistem

Dalam perancangan dan pembangunan sistem, langkah awal yang harus dilakukan adalah memodelkan sistem. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dalam sistem tanpa harus terlibat lebih jauh. Dalam memodelkan sistem menurut (Pohan, 1997) ada beberapa macam perangkat pemodelan yang bisa dipakai untuk memodelkan sistem, diantaranya :
 
1.Statement of Purpose (STP)
Merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem tersebut.
2.Event List (Daftar Kejadian)
Event List adalah daftar kejadian yang terjadi dalam lingkungan sistem dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem.
3.Context Diagram (Diagram Konteks)
Merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks merupakan kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.
4.Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.
5.Data Dictionary
Komponen ini berfungsi untuk membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu juga berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
6.Process Specifications (PS)
Process Specifications adalah model yang digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Model inilah yang menjelaskan pola kerja dalam setiap lingkaran (dibaca proses).
7.Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD berbeda dengan DFD yang memodelkan fungsi sistem, atau dengan State Transition Diagram (STD) yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data tersebut.
8. State Transition Diagram (STD)
STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang akan dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (row) yang mempresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatif dalam STD misalnya elips atau persegi panjang sebagai pengganti keadaan, dimana state lebih tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu kondisi sistem pada saat tertentu.
9.Block Chart Diagram
Block Chart (BC) berfungsi memodelkan masukan, keluaran, referensi, master, proses ataupun transaksi dalam simbol-simbol tertentu. Pada dasarnya tidak berorientasi pada pada fungsi, waktu, ataupun aliran data, tetapi lebih kearah proses (saling melengkapi dengan PS).
10.System Procedure Diagram
System Procedure (SP) digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer), dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran, dan masukan).

BAB VII DESAIN SISTEM SECARA UMUM

DESAIN SISTEM SECARA UMUM



                Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem merupakan persiapan dari desain terinci dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.

Teknik desain sistem secara umum

Pada desain sistem informasi, semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, misal flowchart dan formulir-formulir. Di samping itu terdapat beberapa teknik lain yang dapat diterapkan pada tahap desain sistem ini yiatu teknik sketsa (dilakukan dengan menggunakan lembar kosong untuk sketsa desain) dan prototyping (pembuatan asuatu model kerja dari sistem  final) secepat mungkin. Sistem prototype ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan. Pendekatan prototype pada tahp desain sistem ini disebut dengan design by prototyping. Prototype di review olwh user, perubahan-perubahan baru kemudian di kembangkan. Proses ini disebut dengan prototype Loop

Desain komponen secara umum

Pada tahap ini, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram.
Komponen-komponen yang didesain adalah :
  1. Desain model secara umum.
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system.
Logical model menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model ini dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data ( Data Flow Diagram ). Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut:
1.      Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method) vs metode pengolahan data tersebar (distributed data processing method)
Metode pengolahan data terpusat merupakan metode yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tunggal tertentu. Sedangkan metode pengolahan data tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output sendiri.
2.      Metode pengolahan kompulan (batch processing method) vs metode pengolahan langsung (online processing method)
Metode pengolahan kumpulan berarti pengolahan terhadap data yang dikumpulkan terlebih dahulu selama beberapa periode sehingga disebut juga dengan pengolahan periodik (periodic processing) / pengolahan tertunda (delayed processing). Periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya disebut dengan siklus pengolahan (processing cycles). Lamanya periode siklus pengolahan tergantung dari beberapa faktor yaitu volume dari transaksi, jumlah batch yang diinginkan dan kapasitas pengolahan yang tersedia. Istilah run merupakan terminologi yang telah diterima umum untuk menunjukkan tahapan-tahapan dalam pengerjaan pemrosesan. Ada 6 dasar run di dalam batch processing yaitu run konversi (conversion run), run koneksi (edit run), run pengurutan (sort run), run pemeliharaan file (file maintenance run), run pengutipan file (file extraction run) dan run penghasil laporan (report generation run). Metode pengolahan langsung disebut juga dengan transaction processing/continous processing. Metode ini mempunyai karakteristik yang tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Pada online processing  dapat terdiri dari sebuah program pemrosesan saja, sedang pada batch processing dapat terdiri dari beberapa processing run.
  1. Desain output secara umum.
Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Disamping itu output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu media penyimpanan.

Tipe output

Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yaitu output intern (internal output) dan output ekstern (external output). Internal output adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Output ini akan tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip/dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ekstern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.

Format output

Berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel/grafik yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel.

Langkah-langkah desain output secara umum

-          Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem yang telah dibuat.
-          Menentukan parameter dari output.
Parameter ini meliputi tipe dari output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah tembusannya, distribusinya dan periode output.
  1. Desain Input secara umum.
Alat input dapat digolongkan ke dalam 2 golongan yaitu alat input langsung (online input device) dan alat input tidak langsung (offline input device).

Proses input

Tergantung dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan 2/3 tahapan utama yaitu :
-          Penangkapan data (data capture) merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan untuk organisasi ke dalam dokumen dasar.
-          Penyiapan data (data preparation) yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
-          Pemasukan data (data entry) merupakan proses membacakan/ memasukkan  data ke dalam komputer.

Tipe input

Input dapat dikelompokkan dalam 2 tipe yaitu input ekstern (eksternal input) yaitu input yang berasal dari luar organisasi dan input intern (internal input) yaitu input yang berasal dari dalam organisasi.

Langkah-langkah dsain input secara umum

-          Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
Input yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD yang telah dibuat.
-          Menentukan parameter dari input
Meliputi bentuk dari input, sumber input, jumlah tembusan, alat input yang digunakan, volum input dan periode input.
  1. Desain database secara umum
Database berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system yaitu suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

Tipe dari file

Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa file yaitu :
-          File induk (master file)
Dapat dibedakan menjadi :
¨ File induk acuan (reference master file) yaitu file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah.
¨ File induk dinamik (dynamic master file) yaitu file induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah sebagai akibat dari suatu transaksi.
-          File transaksi (transaction file)
File ini digunakan untuk merekan data hasil dari suatu transaksi yang terjadi.
-          File laporan (report file)
Yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan
-          File sejarah (history file)
Yaitu file yang berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang
-          File pelindung (back up file)
Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database pada suatu saat tertentu.
-          File kerja (working file)
Dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memori komputer tidak mecukupi/untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.
           
            Akses dan organisasi file
Akses file (file access) adalah suatu metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file. File dapat diakses dengan 2 cara yaitu secara urut (sequential access) dilakukan dengan membaca/menulis suatu record di file dengan membaca terlebih dahulu mulai dari record pertama, urut sampai dengan record yang diinginkan atau secara langsung (direct access/random access) dilakukan dengan cara langsung membaca record pada posisinya di file tanpa membaca dari record pertama terlebih dahulu.
Organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika di dalam file di hubungkan satu dengan yang lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut (sequential organization)/secara acak (random organization). Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya yaitu :
-          File urut (sequential file) merupakan file dengan organisai urut dengan pengaksesan secara urut
-          File urut berindeks (indexed sequential file) merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.
-          File akses langsung (direct access file) merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung.
Organisasi file database dapat berbentuk struktur data berjenjang, struktur data jaringan dan struktur data hubungan. Struktur data hubungan mempunyai  karakteristik :
-          File dalam bentuk tabel yang sama dengan file urut
-          Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci, bukan berdasarkan  alamat/pointer.

Langkah-langkah desain database secara umum

1.      Menentukan kebutuhan file database baru
2.      Menentukan  parameter dari file database yang meliputi tipe dari file, media file, organisasi dari file, field kunci dari file.
  1. Desain teknologi secara umum
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu H/W, S/W dan teknisi (brainware)

Teknologi perangkat keras

Alat masukan

Adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan baik berupa data maupun program. Alat input dapat digunakan dalam 2 golongan yaitu alat input langsung : input yang dimasukkan langsung diproses oleh CPU, tanpa lewat suatu media lainnya dan alat input tidak langsung : input yang dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU, tetapi dalam bentuk media yang tertentu.

Alat pemrosesan

Adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang dimasukkan lewat alat input yang hasilnya akan ditampilkan di alat output.
Alat pemroses terdiri dari : CPU dan Main memory.

Alat output

Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam 4 macam bentuk yaitu : tulisan, image, suara, bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dalam bentuk simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer.

Simpanan luar

Main memory di dalam alat pemroses merupakan simpanan yang kapaitasnya tidak begitu besar dan umumnya bersifat volatile yaitu informasi yang dikandungnya akan hilang bila aliran listrik terputus. Kadang-kadang diperlukan suatu simpanan yang mempunyai kapasitas besar dan bersifat non volatile untuk menyimpan data dan program dalam kurunwaktu tertentu. Simpanan tersebut adalah eksternal memory. Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam direct access storage device (DSSD)/alat simpanan pengaksesan langsung dan sequential access storage device (SASD)/alat simpanan pengaksesan urut.

Teknologi perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam 3 bagian yaitu :
1.      Perangkat lunak sistem operasi : program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari sistem komputer
2.      Perangkat lunak bahasa: program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dimengerti oleh komputer.
3.      Perangkat lunak aplikasi :program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language S/W untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.

Teknologi komunikasi data

Data perlu dikirim dari satu tempat ke tempat lain dengan alasan :
1.      Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya. Sehingga data perlu dikirim ke tempat pengolahan dan dikirim lagi ke tempat yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
2.      Kadang-kadang lebih efisien/lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi
3.      Suatu organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data, data dari suatu tempat pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke tempat pengolahan lain yang kurang sibuk.

Transmisi data

Merupakan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima data. Hal-hal yang berhubungan dengan transmisi  data :
1.      Media transmisi yang digunakan
2.      Kapasiras channel transmisi
3.      Tipe dari channel transmisi
4.      Kode transmisi yang digunakan
5.      Mode transmisi
6.      Protocol
7.      Penanganan kesalahan transmisi

Perangkat keras komunikasi data

-          Modem : suatu alat yang dapat mengubah sinyal digital menjadi analog dan sebaliknya. Tipe khusus dari modem yang disebut acoustic coupler dapat digunakan untuk mengubah sinyal digital yang berasal dari terminal menjadi nada suara yang akan ditransmisikan lewat jalur telepon.
-          Multiplexer : suatu alat yang memungkinkan beberapa signal komunikasi menggunakan sebuah channel transmisi bersama-sama. Tujuan penggunaan miltiplexer adalah untuk menghemat biaya transmisi
-          Concentrator : mempunyai fungsi yang sama dengan multiplexer yaiu menggabungkan beberapa sinyal data dari channel transmisi kapasitas rendah ke channel transmisi kapasitas tinggi. Concentrator mempunyai mass storage (simpanan luar tersendiri) yang berfungsi menyimpan semua arus data dari terminal dan dikirimkan melalui channel transmisi kapasitas tinggi bia komputer pusat telah siap menerimanya dan sebaliknya.
-          Communication processor
Bila beberapa terminal mengirimkan data ke pusat komputer dan bila CPU di pusat komputer selalu harus mengontrol terus menerus arus data yang masuk dari masing-masing terminal,maka waktu dari CPU di komputer pusat akan habis untuk kegiatan ini saja. Untuk mengatasi hal ini, maka suatu alat yang disebut communication processor dapat digunakan untuk menggantikan CPU mengontrol arus data yang masuk tersebut.
            Network
Adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah/lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Network merupakan cara yang sangat berguna untuk mengintegrasikan  sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari satu area ke area lainnya. Komponen dari network adalah node yaitu titik yang dapat menerima input data ke dalam network/menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Sedangkan link : channel/jalur transmisi/carrier untuk arus informasi/data diantara node. Topologi network merupakan pengaturan antar hub/konfigurasi dari node-node di suatu network. Konfigurasi tersebut dapat berupa point to point, star, hierarchical tree, loop, ring, bus, web/meta network.

Local area network

Adalah suatu network yang terbatas dalam jarak/areaa\ setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan:
1.      High speed network
2.      Medium speed network
3.      Low speed network.
Single user adalah sistem yang memungkinkan seorang pemakai pada saat tertentu untuk mengakses sistem. Multiuser system timbul dari komputer mainframe yang dirancang sehingga beberapa pemakai pada waktu yang bersamaan dapat menggunakannya serentak. Multiuser system menggunakan teknik time sharing yaitu CPU akan membagi waktunya secara bergiliran untuk mengerjakan beberapa pekerjaan beberapa pemakai pada saat yang sama.
Kelebihan LAN dibandingkan single user system dan multiuser system yaitu :
1.      Di single user system, semua sumber daya hanya dapat digunakan oleh seorang pemakai saja pada saat tertentu, sedang LAN mempunyai kemampuan dari multiuser system yaitu sumber-sumber daya ini dapat digunakan oleh semua pemakai pada saat yang sama.
2.       Di multiuser system, beberapa pekerjaan dilakukan oleh CPU secara bergilir, sehingga bila terdapat beberapa pemakai yang cukup banyak, waktu proses masing-masing pemakai akan cukup lama. LAN mempunyai kemampuan seperti single user system yaitu pekerjaan masing-masing pemakai dilakukan di CPU masing-masing, sehingga jampir tidak ada waktu tunggu mengerjakan giliran pekerjaan pemakai lainnya.
3.      Keamanan dari LAN seaman di multiuser system yaitu LAN menyediakan juga password dan pembatasan akses bagi masing-masing pemakai yang tidak berhak.
  1. Desain kontrol secara umum
Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah/menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan ke dalam pengendalian secara umum dan pengendalian aplikasi.

Pengendalian secara umum

Terdiri dari :
1.      Pengendalian organisasi
Dilakukan dengan cara pemisahan tugas dan tanggung jawab
2.      Pengendalian dokumentasi
Dokumentasi ini penting untuk keperluan :
-          Mempelajari cara mengoperasikan sistem
-          Sebagai bahan training
-          Dasar pengembangan sistem lebih lanjut
-          Dasar bila akan memodifikasi/memperbaiki sistem di kemudian hari
-          Materi acuan bagi pemeriksa sistem
Dokumentasi yang ada diantaranya  dapat berupa :
-          Dokumen prosedur
-          Dokumen sistem
-          Dokumentasi program
-          Dokumentasi operasi
-          Dokumentasi data
3.      Pengendalian perangkat keras
Merupakan pengendalian yangsudah dipasang di dalam komputer itu oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan/tidak berfungsinya perangkat keras.
4.      Pengendalian keamanan fisik
Dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan
5.      Pengendalian keamanan data
Beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan diantaranya :
-          Dipergunakan data log
-          Proteksi file
-          Pembatasan pengaksesan
-          Data back up dan recovery
6.      Pengendalian komunikasi
Dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.

Pengendalian aplikasi

Dapat dikategorikan ke dalam pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran.
-          Pengendalian masukan
Mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap,terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya.
-          Pengendalian pengolahan
Tujuannya adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data di masukkan ke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengandung kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang maungkin terjadi, maka pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa pengecekan-pengecekan.
Pemrograman
            Program komputer adalah kelompok pernyataan yang persis dan berurutan yang gunanya adalah untuk memberi tahu komputer bagaimana melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Proses pembuatan program
            Adalah seri-seri kegiatan yang perlu dalam pembuatan program komputer yang berhasil. Karakteristik program komputer yang berhasil : program dapat mengerjakan apa yang diharapkan (correct), mudah digunakan (usable), dapat bekerja tanpa kesalahan (reliable), mudah dimengerti (understandable), dapat diubah dan diperbaharui (modifiable), dapat dikoreksi bila ditemukan kesalahan (maintainable), dapat dimodifikasi untuk dimasukkan informasi lain yang diperlukan (flexiable), tidak bersifat khusus (general), tidak menghabiskan percuma sumber komputer (efficient).
Proses pembuatan program dapat dibagi dalam 7 tahap :
-          Mendefinisikan problem yaitu langkah krusial pertama yang berisikan penentuan yang tepat mengenai apa yang dikerjakan
-          Pembuatan perangkat lunak yang diperlukan yaitu penggambaran spesifikasi yang tepat mengenai output yang diinginkan, input yang dipersyaratkan dan pengolahan untuk konversi input dan output
-          Mendesain program
Suatu algoritma disusun dan satu/lebih alat bantu desain program diekrjakan untuk mengekspresikan logika program komputer. Bagan alir (flow chart), kode pseudo, tabel keputusan, bagan struktur dan bagan HIPO (Hierarchy plus Input-Process_output chart) adalah beberapa yang sangat umum digunakan sebagai bantuan.
-          Pengkodean program. Sesudah desain lengkap, desain harus dinyatakan dalam bahasa pemrograman sebelum desain dapat dimasukkan ke komputer.
-          Mengetes program. Program komputer yang sudah siap harus di uji secara keseluruhan untuk meyakinkan bahwa desain sudah tepat dengan apa yang diinginkan. Pengetesan meliputi pengecekan, penerjemahan dan debugging (proses mencari, melokalisir dan mengkoreksi kesalahan logis/’bugs’).
-          Menginstalasikan dan memelihara program. Program yang sudah di uji harus disimpan pada operasi harian dan tiap kesalahan harus sudah diperbaiki. Modifikasi, peremajaan dan peningkatan yang perlu dilakukan.
-          Pendokumentasian program. Dokuentasi adalah suatu kumpulan deskripsi detail dari program-program algoritma, desain, metode pengkodean, pengetesan dan bahasa yang sesuai.
Mendesain program
            Sesudah programmer menentukan apa yang harus dikerjakan program, maka langkah berikutnya adalah menjabarkan bagaimana hal itu harus dikerjakan yaitu dengan mendesain pemecahan problem. Sebelum menginstruksikan komputer secara detail bagaimana melaksanakan tugas maka programmer harus membuat suatu metode  langkah demi langkah pengerjaan input menjadi output. Rangkaian langkah tersebut disebut algoritma. Menyusun algoritma dengan menspesifikasikan suatu metode tertentu untuk memecahkan problem/melaksanakan tugas adalah langkah pertama mendesain program.
            Sesudah dipilih/dibuatnya algoritma umum terbaik yang dapat memecahkan problem, maka programmer harus mengekspresikan dengan kata-kata, bagan-bagan, diagram-diagram/tabel yang jelas. Untuk mengerjakan itu diperlukan alat bantu desain program yaitu alat untuk membuat program komputer. Desain tersebut membantu baik garis besar organisasi keseluruhan program maupun memberikan beberapa langkah spesifik program. Programmer menggunakan bantuan tersebut untuk membantu merencanakan program.
Beberapa alat bantu yaitu :
1.      Bagan alir
Adalah suatu bentuk grafik/diagram dari algoritma di mana simbol-simbol standar mewakili tampilan operasi yang perlu dan memperlihatkan urutan pelaksanaannya. Langkah-langkah dan elemen-elemen aktifitas pengolahan data dapat digambarkan dengan suatu bagan alir.
Gambar/skema bagan alir akan membantu analisis memahami prosedur kerja dengan lebih baik dibanding dengan lain-lain cara. Bagan alir juga dipergunakan untuk membantu menganalisis dan mengembangkan prosedur itu sendiri. Bagan alir sering digunakan untuk mengkoordinasikan. Fakta-fakta penting dari suatu permasalahan kepada orang lain yang diminta bantuan untuk mencarikan jalan pemecahannya.
Sistem bagan alir memberikan gambaran umum dari kegiatan pemrosesan yang direncanakan/yang seharusnya dikerjakan. Tekanan utama ditujukan kepad arus data antara mesin-mesin dan pos-pos kegiatan, seperti pada dokuen masukan sampai menjadi keluaran yang diinginkan digambarkan terbatas pada bagan alir. Adalah penting bahwa semua bagan alir mempergunakan simbol-simbol yang standar dalam mencatat/mengkomunikasikan secara jelas ( 270, MSI)
      Bagan alir sangat berguna dalam penyiapan kegiatan pendataan. Masukan data ditentukan dan tiap langkah persiapan masukan digambarkan dengan sibol yang sesuai. File-file dan perlengkapan yang digunakan juga ditentukan. Urutan pemrosesan digambarkan departemen-departemen yang terlibat ditentukan letaknya dan hasil-hasil keluaran diindikasikan. Adakalanya suatu sistem kerja terlalu rumit bila digambarkan dalam satu bagan alir. Pada situasi seperti ini diperlukan suatu bagan makro/daftar isi yang menjelaskan komponen per komponen dari masukan – pemrosesan – keluaran sistem. Kemudian muncul bagan yang lebih rinci yang dapat disebut sebagai bagan mikro. Bagan mikro merupakan sebuah modul dari satu komponen yang terdapat pada bagan utama.
      Bagan alir merupakan alat tradisional programmer. Sehingga mereka dapat mengerjakan program-program yang rumit dengan cara sederhana. Salah satu yang menarik dari bagan alir adalah keflesibelannya dalam memperhatikan jumlah rincian yang dapat ditampilkan. Programmer dapat menggunakan bagan alir untuk mendiagramkan baik struktur umum sistem program yang besar maupun seksi-seksi spesifik suatu model program yang tunggal.
      Umumnya bagan alir menggunakan simbol-simbol yang disahkan oleh American National Standard Institute (ANSI). Terdapat 2 rangkaian (set) simbol yaitu :
a.       Bagan Alir Sistem
Yaitu bagan alir yang memberikan gambaran lua keeluruhan operasi tanpa penguraian semua langkah input spesifik, pengolahan dan output yang sebenarnya akan dilaksanakan. Idenya adalah untuk menampilkan gambaran total tanpa kuatir akan tiap detail yang kecil. Suatu bagan alir sistem memasukkan komponen-komponen dari beberapa program komputer yang terpisah (272, MSI)
b.      Bagan Alir Program
Sesudah garis besar seluruh sistem lengkap, pendesain program membuat bagan alir makro/bagan alir program. Bagan alir makro menggambarkan segmen-segmen utama suatu program komputer yang lengkap (274, MSI). Bila suatu program terdiri dari model-model program yang lebih kecil, maka pendesain program dapat menyiapkan bagan alir makro.
2.      Pseudocode
Adalah suatu pernyataan tidak formal dari suatu program algoritma yang menggunakan kata-kata dan simbol matematik untuk menampilkan elemen-elemen dan arus. Alat bantu desain program ini membolehkan programmer menspesifikasikan pemecahan problem dengan ketepatan waktu yang cukuo yang kemudian nantinya hampir dapat langsung diterjemahkan ke dalam suatu bahasa pemrograman formal.
      Pseudocode adalah suatu bahasa komputer campuran yang memasukkan pernyataan-pernyataan dan tata bahasa  dari bermacam-macam bahasa komputer di campur dengan frase-frase Bahasa Inggris. Ketidakformalan dan kekurangstandaran pseudcode memberi kebebasan pada programmer untuk berkonsentrasi pada struktur umum dan arus program tanpa perlu memperhatikan persyaratan dari sesuatu bahasa pemrograman tertentu.
      Pseudocode menjadi alternatif populer pengganti bagan alir untuk mendesain program-program yang sederhana sampai kerumitan menengah.
3.      Tabel keputusan
Adalah suatu alat bantu mendesain program yang digunakan untuk menspesifikasikan suatu kondisi yang logis dan kompleks serta aksi yang dapat dilakukan. Tabel keputusan dapat membantu programmer memprogramkan keputusan manajemen dengan memverifikasikan tiap kemungkinan yang dapat dipersiapkan melalui komputer.
4.      Bagan struktur
Adalah alat bantu mendesain program yang membantu programmer mengorganisasikan program-program yang besar dan mempunyai banyak bagian. Bagan struktur akan memperlihatkan seluruh struktur program yang kompleks dan menggambarkan hubungan-hubungan antara bagian-bagian yang bervariasi  yang disebut modul-modul. Modul adalah sesuatu yang relatif independence, kelompok yang dikenal dalam pernyataan program terkait dan apat dilihat sebagai satu unit.
Bagan struktur memperlihatkan bagaimana elemen dalam modul saling berhubungan, walau tidak memperlihatkan detail mengenai bagaimana mereka bekerja.
5.      Bagan HIPO
Bagan HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan dan keluaran yang dihasilkan. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi dan dikelola.
Dalam  membuat bagan HIPO, diperlukan pembuatan 3 jenis diagram yaitu :
a.       Daftar isi Visual (the visual table of contents/VTOC)
b.      Diagram peninjauan,
c.       Rincian diagram
VTOC mirip dengan bagan struktur desain, bedanya adalah bahwa tiap modul HIPO diberi nomor refernsi yang menunjukkan hirarkinya. Pemakaian nomor urut dan legenda memungkinkan detail desain level yang lebih rendah ditunjukkan dan ditemukan.
Pengkodean program
Adalah proses mengekspresikan algoritma detail secara penuh dalam suatu bahasa pemrograman yang standar. Tahap proses pembuatan ini mempersyaratkan ketepatan pada peraturan spesifik format dan sintaksis dari bahasa yang digunakan. Programmer yang sudah mengerjakan hasil kerja bagus dari semua detail desain dan yang familier dengan pemilihan bahasa tidak akan menemui kesukaran pada tahap pengkodean.

BAB VI DESAIN SISTEM

DESAIN SISTEM
A. PENDAHULUAN
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Desain system dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum dan desain sistem terinci.
B. ARTI DESAIN SISTEM
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini.
Menurut Robert J.Verzello/John Reuter III:
The stage of the devetoFrnent cycLe rhich fol Lor analysis: definition of functional requirement and preparation of impIementation specifications; describing hol a system is to constructed.
Terjemahan nya :
Tahap setelah analisis dari sikLus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Menurut John Burch & Gary Grudnitski:
Systems design can be defined as the drating, planning,or arranging of many separate elements into a viable,whoIe.
Terjemahan nya:
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa terpisah ke daIam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Menurut George M. Scott:
Adalah Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfiguras dari komponen- komponen perangkat L unak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah di tetaplan pada akhir tahap analisis sistem).
Dengan demikian Desain Sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analis dari siklus pengembangan system
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana system terbentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
5. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system.
C. TUJUAN DESAIN SISTEM
Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama. yaitu
sebagai berikut ini.
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman computer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat
Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan sebagai pembuatan program komputernya. Untuk mencapai tujuan ini. analis sistem hurus dapat mencapai sasaran-Sasaran sebagai berikut :
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode baru mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
2. Desain system harus dapat mendukung tujuan perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan system yang dilanjutkan pada analisi system
3. Desain system harus efisien agar dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tdak dilakukan oleh computer
4. Desain system harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari system informasi yang meliputi data dan informasi simpanan data, metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras perangkat lunak dan pengendalian intern
D. PERSONIL YANG TERLIBAT
Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis sistem dan personil-personil teknik lainnya, seperti misalnya spesialis pengendalian , personil penjamin kualitas , Spesialis komunikasi dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan pemakai-pemakai system (user)! Apakah pemakai sistem juga harus terlibat dalam tahap ini? Banyak orang yang setuju bahwa keterlibatan pemakai system sangat penting selama tahap analisis sistem.
Akan tetapi bagaimana di tahap desain sistem ini? Banyak analis sistem yang mendisain sistem ini tanpa partisipasi yang berarti dari pemakai sistem. Hasil dari ketidak-terlibatan pemakai sistem ini akan mengakibatkan kurang puasnya pemakai sistem terhadap cara sistem berkerja (bahkan sistem tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakai).
Oleh karena alasan ini, maka pemakai sistem seharusnya juga terlibat dalam tahap desain sistem. Pemakai sistem paling tidak dapat mengkaji ulang komponen-komponen sistem informasi yang didesain. Misalnya pemakai sistem seharusnya mengkaji ulang tata letak (layout) dari semua laporan-laporan dan bentuk-bentuk tampilan di layar terminal. Pemakai sistem juga seharusnya menilai arus percakapan dari dialog di layar terminal.
Pemakai sistem juga seharusnya menilai cara penangkapan data, pengolahan dari data tersebut dan disrtibusi informasinya.
E. TEKANAN-TEKANAN DESAIN
Tekanan-tekanan desain adalah tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat mengenai sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan tekanan-tekanan desain (design forces) yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek sistem informasi. Ambillah contoh desain suatu mobil sebasai analoginya. Semua mobil terdiri dari blok blok bangunan yang sama yaitu sebuah bodi mobil, interiornya, instrumen-instrumtnnya. kendali kemudii (kemudi, pedal rem,pedal gas dan lain sebagainya). Roda-roda, gandar-gandar dan suatu mesin yang terbentuk dari suatu unit tenaga, sumber energi, transmisi-transmisi dan gear-gear. Akan tetapi karena adanya sejumlah tekanan-tekanan desain, bentuk dan isi dari blok-blok bangunan mobil ini telah berubah dari waktu ke waktu. misalnva, pengendalian polusi, keamanan yang ditingkatkan dan pemakaian bahan bakar yang harus lebih hemat memaksa mobil untuk didesain kembali keseluruhannya. Beberapa industri mobil beberapa tahun yang lalu kurang mempcrhatikan pada pemenuhan selera pasar dan banyak yang merancang mobil yang tidak dapat diterima oleh konsumen. Setelah pabrik-pabrik mobil ini berhenti merancang mobil tersebut dan mulai merancang kembali dengan memperhatikan desain forces mereka mendapatkan kembali jalur pemasarannya. Kesadaran akan desain forces ini mengikuti dengan pasti telah mengembalikan pabrik-pabrik mobil ini kepada operasi yang menguntungkan. Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah desain forces yang mempengaruhi kerjanya, yaitu:
– integrasi (intagration),
– jalur pemakai/sistem (user/system intarface),
– tekanan-tekanan persaingan
– kualitas dan kegunaan informasi
– kebutuhan-kebutuhan sistem
– kebutuhan-kcbutuhan pengolahan data
– faktor-faktor organisasi
– kebutuhan-kebutuhan biaya efektifitas
– laktor-faktor
– kebutuhan-kebutuhan kelayakan
– Integrasi
Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unit di dalam organisasi. Suatu sistem informasi yang ada di antara unit-unit organisasi atau departemen-departemen harus dapat bcrhubungan dan berkomunikasi dengan baik. Teknologi komunikasi data dapat diterapkan untuk maksud integrasi ini. Integrasi akan meningkatkan kebutuhan dari koordinasi dan sinkronisasi dari operasi di dalam organisasi. lntegrasi ini perlu, karena organisassi harus dipandang sebagai satu kesatuan unit sistem. Sasaran dari sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi multilevel, cross fungtional, tepat waktu, akurat,relevan kepada semua komponen organisasi. oleh karena itu, sistem informasi yang terpadu perlu dirancang di dalam organisasi. Contoh dari integrasi adalah sebagai berikut ini. Departemen Pemasaran di suatu perusahaan telah berhasil mendeteksi selera-selera dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen dan perubahan-perubahan dalam persaingan. Informasi ini kemudian dapat dikomunikasikan ke departemen teknik yang akan menggunakan teknologi CAD (Computer Aided Design) untuk menganalisis dan membuat simulasi untuk mendesain kebutuhan-kebutuhan pasar ini. lnformasi ini kemudian dikomunikasikan lagi ke departemen produksi untuk dicoba disusunkan jadual produksinya, merencanakan sumber-sumber daya produksi yang akan digunakan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan personil untuk menanganinva. Informasi ini kemudian dikoordinasikan dengan anggaran modal untuk analisis finansialnva. Contoh ini menunjukkan adanya hubungan informasi antara departemcn pemasaran, departemen teknik, departemen produksi dan departemen keuangan. Dengan integrasi yang baik. Maka arus informasi antar departemen ini akan cepat dan efektif. Database dan teknologi merupakan blok bangunan sistem informasi kunci untuk mencapai integrasi ini. Secara ideal, desain dari database harus menyimpan semua data yang ada dalam suatu simpunan yrng tunggal untuk keperluan semua orang atau departemen yang mempunyai hak untuk mengaksesnya. Dengan kemampuan teknologi komunikasi yang sekarang ada, maka jumlah data yang besar yang berasal dari lokasi lokal atau lokasi jarak jauh dapat ditangkap, dimanipulasi dan ditransmisikan dengan cepat. Semua data ini kemudian dapat disimpan di database dalam direct access storage (misalnya hard disk) yang dapat diakses lewat terminal-terminal baik di lokasi lokal atau lokasi jarak jauh tersebut. Elemen-elemen data ini secara logika telah terintegrasi dalam suatu database yang umum.
Jalur pamakai/sistem12
Sistem informasi berbasis komputer semakin melibatkan interaksi langsung antara manusia sebagai pemakai sistem dengan mesin. Elemen yang kritis dari desain sistem ini adalah jalur pemakai (User Interface). Jalur ini terdiri dari layar terminal, keyboard, alat-alat lainnya, bahasa komputer dan cara-cara lain supaya user dapat bertukar input dan output dengan mesin.
Desain dari user interface ini telah mendapat perhatian yang cukup penting pada tahun-tahuan terakhir ini. Beberapa prinsip dari desain user interface yang baik telah dikembangkan dan banyak diantaranya menekankan pada sistem yang berbentuk user friendly serta kemudahan untuk digunakan. Penelitian pada bidang ini sering disebut sebagai human Factors engineering atau Ergonomics.
Ergonomics berasal dari bahasa Yunani. Ergo berarti “kerja” dan nomics berarti “studi tentang”.
Ergonomics adalah studi tentang bagaimana orang menggunakan alat-alat untuk melaksanakan pekerjaannya dan bagaimana secara fisik mereka berhubungan dengan lingkungannya.”’
Terdapat beberapa pilihan untuk mendesain user interface dan pemilihan ini tergantung pada faktor-faktor semacam pengalaman serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh user. Terdapat beberapa pedoman untuk hal ini, yaitu System harus fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh user.
Berikut ini merupakan elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dalam desain untuk memenuhi user interface.
l. Query.
Secara query, pemakai sistem dapat mengakses data yang diperlukan untuk mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
2. Desain layar.
Suatu desain layar yang baik harus jelas. tidak melompat-lompat dan tidak berisi dengan informasi yang tidak relevan.
3. Umpan balik.
Dalam sistem online, aspek yang penting dalam umpan balik (feed back) adalah waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user memasuki data dengan respon yang diberikan oleh sistem. Masalah umum yang sering terjadi adalah response Time yang lama. Sehingga User mejadi jemu dan kehilangan konsentrasinya. jika waktu respon melebihi 10 detik, suatu berita seharusnya sedang bekerja sebagai misalnya suatu sistem sedang melakukan perhitungan yang cukup lama, katakanlah -50 detik, maka sebaiknya ditampilkan berita “Tunggu sebentar, sedang memproses sekitar 50 detik , sehingga user mengetahui bahwa sistem sedang berkerja dan tidak mengira bahwa sistem macet (hang)
4. Bantuan.
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami kesulitan atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya. Desain sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapal meminta bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh user.
Contex Sensitif help merupakan bantuan yang sering banyak digunakan sekarang, yaitu sistem akan menampilkan bantuan bila diinginkan oleh user pada posisi-posisi tertentu di layar.
5. Pengendalian kesalahan.
Pengendalian kesalahan (Control Error) juga merupakan aspek yang penting dalam user interface Dcsain sistem harus mempertimbangkan pengendalian kesalahan ini yang dapat berupa sebagai berikut ini.
a. Pencegahan kesalahan.
Sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada User tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan kesalahan yang seharusnva tidak perlu terjadi. Misalnya sistem dapat menampilkan intruksi “ ‘Nilai yang sah adalah diantara 1-25” pada waktu memasukan unit barang yang dijual.
b. Pendeteksian kesalahan.
lika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengindentifikasikan kesala-
hannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini, seperti misalnya “Fatal eror”, Sistem Dihentikan” atau berita “kode salah !!!”.
c. Pembetulan kesalahan.
Jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka system harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat menginteraksinya. Demikian juga bila data yang salah terlanjur direkamkan ke database, maka sistem juga harus dapat menyediakan cara untuk membetulkannya.
6. Desain workstation.
Banyak penelitian ergonomics yang berhubungan dengan menggunakan system komputer yang dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari mebel, tata letak kantor, suara dan penerangan. Untuk desain workstation, beberapa hal perlu dipertimbangkan, yaitu mengenai ukuran, warna dan posisi tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran dari mebel dan tata letak keyboard. Desain workstation ini akan msmpengaruhi kenyamanan dan kelelahan dari kerja user
Tantangan-tantangan persaingan
Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam. organisasi yang ingin bertahan dan sekaligus berkembang di masa mendatang harus memikirkan persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang dapat membantu organisasi untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan (Competitive Environment) yang ada. Lingkungan-lingkungan persaingan ini dapat berupa manajemen, aneka ragam produk dan jasa, dan produktivitas. Sistem informasi harus dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk melakukan kegiatannya peranan system informasi juga harus dapat membantu dalam hal produktivitas organisasi baik prociuktivitas bagi manajemen dan produktivitas bagi para pekerja lainnya.
Dengan sistem informasi, produktivitas manajemen dapat ditingkatkan, misalnya dengan menyediakan cara penjadualan yang lebih baik, pengurangan kerja-kerja teknis dan ketidak efisienan lainnya.
Kualitas dan kegunaan informasi
System informasi harus dapat menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu tepat pada waktunya, tepat nilainya, dan relevan. Untuk dapata menghasilkan hal ini maka informasi tersebut haruslah bergunan bagi yang memakainya.
Kebutuhan-kebutuhan Sistem
1. Keandalan.
2. Ketersediaan.
3. Keluwesan.
4. Skedul instalasi.
5. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan.
6. Kemudahan dipclihara.
Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan data
Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processsittg requirements) berhubungan dengan pekerjaan sistem secara terinci dan dapat terdiri sebagai berikut ini.
1. Volume.
Volume menunjukkan volume data yang terlibat dalam pengolahan data. Volume menunjukkan jumlah dari data yang harus diproses dalam satu dari periode waktu tertentu. Untuk menghitung jumlah dari volume dapat dilakukan lewat banyaknya transaksi yang terjadi. Pengukuran lain dari volume dapat dilihat dari banyaknya suatu fungsi pengolahan harus dilakukan.
2. Hambatan waktu pengolahan.
Hambatan waktu pengolahan menunjukkan jumlah dari waktu yang diijinkan atau yang dapat diterima saat data siap diproses sampai informasi dihasilkan.
3. Pormintaan perhitungan.
Permintaan perhitungan merupakan model-model matematik yang harus diterapkan (misalnya pemrograman linier) sehingga informasi dapat dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user
Faktor-laktor Organisasi
Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam desain sistom, yaitu sifat dari organisasi, tipe organisasi, ukurannya, strukturnya dan gaya manajemennya .
1. Sifat organisasi.
Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau perusahaan transportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi
bagi suatu organisasi yang tertentu, pertama kali perlu diperhatikan aau dipahami sifat organisasi tersebut.
2. Tipe organisasi.
Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini.
– Organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungiawab untuk area fungsi tertentu seperti produktifitas, pemasaran, personalia atau keuangan.
– Organisasi divisonal, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab terhadap suatu fungsi dan suatu objek atau program kerja,
3. ukuran organisasi
Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor vang mempengaruhi kebutuhan informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuh-
kan.
4.Struktur organisasi.
Struktur internal organisasi juga tanggungjawab terhadap manajemen persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu organisasi atau dapat berada pada tanggunglawab departemen pembelian di organisasi lainnya. Dari struktur organisasinya, maka dapat ditentukan departemen mana yang membutuhkan informasi persediaan ini, apakah departemen produksi atau departemen pembelian . departemen produksi biasanya lebih membutuhkan informasi mengenai ketersediaan persediaan, perputaran persediaan dan kualitasnya, sedang departemen pembelian lebih membutuhkan informasi mengenai harga persediaan dan informasi tentang pemasok berupa tanggung jawab departemen produksinya, tetapi untuk organisasi lainnya dapat berada pada tanggung jawab departemen yang terpisah.
Faktor-laktor Manusia
Analisis system harus mencoba untuk dapat mendesain system yang dapat diterima oleh semua pemakai, tidak hanya satu atau dua pemakai saja, tetapi bisa dipakai oleh semua pemakai dan tidak menyulitkan pemakai.
Kebutuhan biaya efektifitas
Jika anda membeli suatu encyclopedias atau misalnya membeli buku maka yang anda lihat tidak hanya sampul buku atau bukunya saja tetapi adalah informasi yang terkandung didalamnya. Suatu organisasi mengembangkan system informasi bukan hanya menginginkan mendapatkan fisik dari system informasi itu saja tetapi lebih dari itu, yaitu informasi perlu dipertimbangkan antara biaya untuk memperoleh manfaat dengan manfaat informasi yang dihasilkan.
Kebutuhan-kebutuhan kelayakan
Lima macam kelayakan tetap diperhitungkan dalam desain system informasi. Adalah kelayakan teknis, kelayakan ekonomi, kelayakan hukum, kelayakan operasi, dan kelayakan skedul. Walaupun kelayakan ini telah dinilai pada tahap perencanaan system, tetapi dalam kelayakan desain system juga dipertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yang direncanakan di tahap perencanaan system mungkin di tahap desain system mengalami perubahan-perubahan.

BAB 3 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi, pertanyaa...