Konsep Dasar Sistem
Pertemuan 1.
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :
• Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
• Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
• Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
• Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
• Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
• Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
• Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
• Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem :
• Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
• Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
• Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
• Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
• Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
§ Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
§ Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
§ Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
§ Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
§ Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
• On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
• Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
• Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
• Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
• Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
• Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
• Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
• Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ;
“ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen organisasi personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA, ANTARA LAIN:
| Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket
| Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
| Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata
| Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data
| Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api
| Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
| Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,tempat pariwisata,pertokoan dll.
| Sistem layanan akademis berbasis web
| Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer
| E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet..
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :
• Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
• Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
• Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
• Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
• Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
• Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
• Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
• Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem :
• Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
• Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
• Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
• Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
• Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
§ Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
§ Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
§ Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
§ Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
§ Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
• On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
• Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
• Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
• Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
• Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
• Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
• Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
• Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ;
“ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen organisasi personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA, ANTARA LAIN:
| Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket
| Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
| Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata
| Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data
| Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api
| Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
| Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,tempat pariwisata,pertokoan dll.
| Sistem layanan akademis berbasis web
| Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer
| E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet..
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
ANALISIS SISTEM
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.
Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?
Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1. Informasi apakah yang dibutuhkan?
2. Oleh siapa?
3. Kapan?
4. Dimana?
5. Dalam bentuk apa?
6. Bagaimana cara memperolehnya?
7. Dari mana asalnya?
8. Bagaimana cara mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis sistem ; Berisi:
1. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7. Jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1. Sistem yang ada
2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau fungsi ada
3. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem
Kerangka Analisis:
1. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3. Analisis terhadap input dan output.
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric
Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.
Siklus pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ;
1. Penelitian sistem
a. Definisi ruang lingkup.
b. Studi penelitian
2. Analisis dan desain sistem
a. Studi penelitian
b. Pengumpulan data dan analisis
c. Desain sistem
d. Rencana implementasi
3. Pengembangan sistem
a. Pengembangan
b. Pengetesan
c. Pengoperasian
d. Perawatan
Siklus pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ;
1. Konsepsi sistem
2. Analisis pendahuluan
a. Pendefinisan masalah pendahuluan
b. Investigasi
c. Persiapan usulan sistem
3. Desain sistem
a. Analisis terinci
b. Mendesain keputusan
c. Mendesain sasaran
d. Rancang bangun sistem
4. Pemrograman
a. Memecahkan kembali rancang bangun
b. Mengembangkan bagan alir secara garis besar
c. Menulis instruksi program
d. Merakit program
e. Mempersiapkan data untuk tes
f. Melakukan pengetesan
g. Mengecek hasil
h. Mendiagnosa kesalahan
i. Membetulkan program
j. Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi
6. Instalasi sistem
7. Operasi sistem
PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
Langkah dasar dalam proses desain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.
Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.
Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.
Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini dari waktu ke waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Siklus ini cenderung menglami perubahan yang berarti dengan ditemukannya bahasa generasi keempat dan terakhir generasi kelima dimana pendekatan dengan paradigma object-oriented dan kompatibilitas antar model.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode kedua yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada awal 1980_an mulai dikenal teknik pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya antara uji coba program dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah ketika implementasi maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung serial.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :
§ Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas.
§ Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
§ Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
§ Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
§ Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
§ Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
§ Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
§ Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.
§ Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yaitu :
v Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
v Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :
§ Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas.
§ Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
§ Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
§ Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
§ Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
§ Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
§ Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
§ Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.
§ Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
TIM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
| Pemakai Akhir (end-user)
Orang yang memakai system informasi atau informasi yang dihasilkan system informasi. Dalam organisasi,pemakai internal dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Staf
2. Manajer tingkat rendah
3. Manajer tingkat menengah
4. Manajer tingkat atas, dan
5. Pekerja berpengetahuan
| Spesialis teknologi informasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi dan pengembangan system informasi. Umumnya orang2 ini berada dibawah bagian atau departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Tugas Personil yang berperan dalam pengembangan dan operasi system informasi :
1. Operator, bertugas mengoperasikan komputer dan peralatan pendukung
2. Analis Sistem (System Analyst), bertugas sebagai antarmuka antara pemakai informasi dan system informasi.Bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi rancangan basis data dan aplikasi
3. Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), bertugas membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dibuat berdasarkan spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.
4. Analis Pemrogram(Analyst / Programmer), bertugas sebagai pemrogram dan sekaligus analis system.
5. Pemrogram system (System Programmer), mempunyai tugas khusus yaitu membuat program yang berhubungan dengan operasi internal komputer dan periferal.
6. Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA), bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yg digunakan dalam organisasi.
7. Teknisi Komunikasi Data / Spesialis Komunikasi Data, bertanggung jawab terhadap masalah komunikasi data dan jaringan computer
8. Teknisi Perawatan Sistem, bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi perangkat keras.Disebut juga hardware engineer.
9. Webmaster, bertangung jawab terhadap halaman web yang dimiliki organisasi.
10. Auditor PDE (EDP Auditor), bertanggung jawab memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputermemenuhi azas2 akuntansi dan pengauditan sehingga keamanan data dalam sistem terjamin.
Perbedaan Pendekatan Perancangan Sistem
Terstruktur Dengan Pendekatan Perancangan Berorientasi Objek
Pendekatan
perancangan sistem Terstruktur merupakan metode yang pendekatannya pada proses,
karena metode ini mencoba melihat sistem dari sudut pandang logical dan juga
melihat data sebagai sumber proses. Di dalam penggambaran datanya, metode ini
menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, E-R Diagram(ERD) dan lainnya.
Pendekatan perancangan system berorientasi Objek
menekankan pada data dan proses dan dapat membantu memudahkan dalam memecahkan
permasalahan karena hal ini sangat baik untuk deskripsi dari setiap entitas.
Karena informasi dari encapsulation, perancangan berorientasi objek umumnya
mengarah ke sistem dimana sistem data yang kurang atau mungkin rusak dalam hal
error program.
Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan
Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek
disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD).
Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada
pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan
pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur
mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas.
Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi
permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks
sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi
objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada
dalam sistem.
Pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur lebih sulit digunakan dalam pembangunan sistem karena beberapa tools yang digunakan tidak cukup untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system.
Beberapa keunggulan pendekatan terstruktur dibandingkan dengan pendekatan berorientasi objek adalah pendekatan terstruktur tidak fokus pada koding, sedangkan pendekatan berorientasi objek cenderung fokus terhadap koding. Keunggulan yang lain adalah pada pendekatan terstruktur lebih menekankan pada kinerja tim, sedangkan pendekatan berorientasi tidak.
Kelebihan dan Kekurangan dari Pendekatan Perancangan
Sistem Terstruktur Dengan Pendekatan Perancangan Berorientasi Objek
METODE TERSTRUKTUR
Kelebihan
o Milestone diperlihatkan dengan
jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
o SSAD merupakan pendekatan visual,
ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
o Penggunaan analisis grafis dan
tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
o SSAD merupakan metode yang
diketahui secara umum pada berbagai industry.
o SSAD sudah diterapkan begitu lama
sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
o SSAD memungkinkan untuk melakukan
validasi antara berbagai kebutuhan
o SSAD relatif simpel dan mudah
dimengerti.
Kekurangan
o SSAD berorientasi utama pada
proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
o Sedikit sekali manajemen langsung
terkait dengan SSAD
o Prinsip dasar SSAD merupakan
pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada
setiap proses.
o Interaksi antara analisis atau
pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal,
sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
o Selain dengan menggunakan desain
logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan
pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
o Pada SAAD sliit sekali untuk
memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
o SSAD tidak selalu memenuhi
kebutuhan pengguna.
o SSAD tidak dapat memenuhi
kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini
memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak
berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
METODE BERORIENTASI OBYEK
Kelebihan
o Dibandingkan dengan metode SSAD,
OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
o Dibandingkan dengan SSAD, waktu
pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode
program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
o Tidak ada pemisahan antara fase
desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer
dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
o Analis dan programmer tidak
dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan
yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
o Relasi obyek dengan entitas
(thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata
dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain
(Sommerville, 2000).
o Memungkinkan adanya perubahan dan
kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk
mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
o Encapsliation data dan method,
memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan
proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
o OOAD memungkinkan adanya
standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko
pelaksanaan proyek.
o Dekomposisi obyek, memungkinkan
seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan
bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan
bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat,
sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan
sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan
o Pada awal desain OOAD, sistem
mungkin akan sangat simple.
o Pada OOAD lebih fockus pada
coding dibandingkan dengan SSAD.
o Pada OOAD tidak menekankan pada
kinerja team seperti pada SSAD.
o Pada OOAD tidak mudah untuk
mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
o Sering kali pemrogramam
berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional
siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
o OOAD merupakan jenis manajemen
proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode
terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama
untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang
lama ( Hantos, 2005).
o Metodologi pengembangan sistem
dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan
utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur
yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini
pada skala besar (Hantos, 2005).
TUGAS PERTEMUAN 1
MATA KULIAH PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI BERORIENTASI OBJEK
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini:
1. Jelaskan perbedaan antara
Perancangan Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan
Sistem Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari:
a. Penggunaan Alat Permodelan
Sistem
b. Konsep Penggunaannya
c. Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa
Pemrograman
d. Kelebihan dan Kekurangannya
masing-masing
Jawab: Perancangan Sistem
Informasi secara umum terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan sistem secara
terstuktur dan pendekatan berorientasi objek. Pendekatan terstruktur adalah
metode perkembangan sistem dengan menyediakan sistem tambahan yang berupa alat
– alat dan teknik – teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti
ide dari system life cycle. Pendekatan berorientasi objek adalah cara baru
dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut
konsep sekitar dunia nyata.
Adapun perbedaan antara Perancangan
Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan Sistem
Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari:
a. Penggunaan Alat Permodelan
Sistem
Pendekatan
terstruktur
|
Pendekatan
berorientasi objek
|
• DFD (Data Flow Diagram )
• Kamus Data • Entity Relationship Diagram (ERD) • State Transition Diagram (STD) |
• Rational Unified Process (RUP)
(Rational Software – IBM 2003)
• Fusion (Coleman 1994) • STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993) • Berard’s object-oriented design (Berard 1991) • Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991) • Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989 • Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991) • Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992) • Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991) • Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988) |
b. Konsep Penggunaannya
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek diorganisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Sedangkan Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
c. Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek diorganisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Sedangkan Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
c. Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman
Pendekatan
terstruktur
|
Pendekatan
berorientasi objek
|
• foxpro, Pascal Procedure,
function
• COBOL • Program, section,paragraph • FORTRAN • subroutine |
• Visual foxpro
• Java • C++ • Pascal • Ruby • Phyton • SIMULA • Smalltalk • PHP • DELPHI |
d. Kelebihan dan Kekurangannya
masing-masing Pemrograman Terstruktur
Kelebihan
|
Kekurangan
|
• Milestone diperlihatkan dengan
jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
• SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer. • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan. • SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry. • SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan. • SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan • SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti. |
• SSAD berorientasi utama pada
proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
• Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD • Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses. • Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru). • Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. • Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem. • SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. v • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002). |
Pendekatan berorientasi objek
Kelebihan
|
Kekurangan
|
• Dibandingkan dengan metode SSAD,
OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
• Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000). • Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. • Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. • Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000). • Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007). • Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga. • OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek. • Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara. |
• Pada awal desain OOAD, sistem
mungkin akan sangat simple.
• Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD. • Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD. • Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem. • Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem. • OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005). • Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005). |
2. Sebutkan jurnal-jurnal penelitian
(sertakan judul beserta pembahasan jurnal masing-masing) yakni: a. Perancangan
Sistem berbasis Online
b. Perancangan Sistem berbasis Website
c. Perancangan Sistem berbasis Android
Masing-masing perancangan harap sertakan 5 (lima) buah jurnal.
Jawab: a. Perancangan Sistem berbasis Online
1. Judul: Penerapan Single Page Application Pada Proses Pengisian Online Data Rencana Studi Mahasiswa
Pembahasan: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah membangun aplikasi berbasis web untuk pengisian data rencana studi mahasiswa dan menerapkannya selama belasan tahun. Paper ini mendeskripsikan sebuah studi untuk mempertimbangkan penerapan konsep Single Page Application (SPA) ke dalam aplikasi tersebut. SPA adalah merupakan teknik baru yang menggunakan satu halaman web saja untuk beberapa tahap dalam satu kesatuan aktivitas. Penerapan SPA dalam proses pengisian data rencana studi dilakukan menggunakan teknologi web termutakhir yaitu HTML5 dan AngularJS. Kinerja aplikasi yang baru diukur dengan mencermati jumlah data yang ditransfer dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian data rencana studi seorang mahasiswa. Penggukuran dilakukan menggunakan Wireshark. Hasil pengujian membuktikan bahwa pengisian data rencana studi menggunakan aplikasi dengan SPA membutuhkan transfer data kurang dari sepersepuluh dari proses menggunakan aplikasi tanpa SPA. Aplikasi dengan SPA menghemat total waktu yang dibutuhkan selama proses pengisian data menjadi sepertiga dari waktu yang diperlukan jika proses dilakukan menggunakan aplikasi tanpa SPA.
Download Jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/1727/1469
2. Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES
Pembahasan: Untuk mengetahui apakah sistem informasi DJP online berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan proses evaluasi terhadap kinerja dari sistem informasi tersebut. Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dan pada tingkatan yang berbeda, tergantung pada tujuan evaluasinya. Dalam melakukan kegiatan analisis dan evaluasi sistem informasi terdapat beberapa metode atau model analisis yang dapat digunakan salah satunya adalah model analisis PIECES Framework. Untuk mempermudah evaluasi, ditawarkan cara analisis dengan kerangka PIECES yang menguraikan ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu Performance, Information and Data, Economy, Control and Security, Eficiency dan Service. Tujuan penelitan ini untuk mengukur tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan, mengetahui kekuatan dan kelemahan dan menganalisis komponenkomponen apa saja yang perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya yang terdapat pada sistem informasi DJP online. Adapun data primer yang didapatkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada 40 orang pengguna sistem informasi DJP online untuk mendapatkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengukuran rata-rata tingkat kepuasan berada pada 3.90 yang berarti sistem informasi DJP online sudah memberikan kepuasan kepada pengguna, sedangkan rata-rata tingkat kepentingan berada pada 4.04 yang berarti penerapan sistem informasi DJP online dianggap penting untuk memudahkan wajib pajak dalam melaporkan SPT. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5264/3693
3. Judul: Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif Pembahasan: Batik merupakan salah satu pakaian tradisional yang menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dimana batik juga telah dikenal secara luas baik dalam skala nasional dan internasional. Peluang dalam kegiatan bisnis penjualan batik yang meningkat beberapa waktu ini dilihat oleh banyak pihak sebagai prospek yang menjanjikan. Penjualan batik secara umum di beberapa wilayah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang sederhana dan klasik. Untuk dapat menjangkau lebih banyak pelanggan serta memperluas area pemasaran sekaligus promosi batik, maka diperlukan media yang dapat menunjang kegiatan promosi, transaksi penjualan dan informasi batik dengan optimal. Salah satu media yang menjadi perhatian masyarakat sekarang ini adalah dengan menggunakan media website online. E-Commerce merupakan salah satu kegiatan transaksi bisnis baik barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jaringan internet CV Selaras Batik menyadari bahwa peranan media website dapat digunakan untuk meningkatkan omset penjualan dan juga sebagai media sarana dalam memasarkan produk batik yang mereka miliki untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi serta dapat meminimalkan biaya-biaya operasional seperti biaya iklan dan juga biaya sewa toko secara fisik. Penulisan paper ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan media website online dalam hal ini adalah e-commerce dengan menggunakan pendekatan B2C (Business-to- Customer) dalam upaya meningkatkan transaksi penjualan batik pada CV Selaras Batik dan juga media penyampaian informasi baik pada para pelanggan dan masyarakat umum dalam memperoleh informasi mengenai produk-produk batik yang dipasarkan oleh CV Selaras Batik. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/3641/3398
4. Judul: Metode Face Recognition untuk Identifikasi Personil Berdasar Citra Wajah bagi Kebutuhan Presensi Online Universitas Negeri Semarang
Pembahasan: Salah satu hasil evaluasi dari Sistem Presensi Online Pegawai Universitas Negeri Semarang adalah adanya proses-proses curang di dalam sistem presensi dengan menitipkan presensi atau melakukan foto presensi kosong. Sistem Presensi Online Pegawai yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan pustaka JavaScript JPEGCam itu tidak cukup mampu memberikan gambaran tentang kedisiplinan dari pegawai di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Untuk itulah, perlu dibangun sebuah sistem yang mampu mengolah data-data foto yang ditangkap dari proses presensi online tersebut untuk dianalisis apakah ada wajah manusia yang terdeteksi. Maka, dikembangkanlah sebuah sistem face recognition yang dirancangbangun menggunakan bahasa pemrograman Python dan pustaka OpenCV. Hasil dari rancang bangun ini adalah sistem face recognition yang mampu berjalan secara otomatis di komputer server untuk membaca basis data presensi, mengolah foto-foto yang tersimpan pada basis data tersebut, mendeteksi wajah pada foto-foto yang diolah kemudian menampilkan hasilnya pada tabel basis data presensi untuk diolah dalam bentuk skor deteksi wajah yang tampil di rekapitulasi presensi online pegawai. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/4027/3641 5. Judul: Analisis Tingkat Penerimaan Sistem E-Learning menggunakan Blog Gratis sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Guru
Pembahasan: Blog merupakan sebuah media yang digunakan untuk mem-posting berita, informasi, video berbasis website. Jenis blog yang ada saat ini yaitu yang berbayar atau yang bebas biaya seperti Blogspot, wordpress dan lain-lain. Saat ini, pengguna blog berjumlah banyak. Hal ini dikarenakan fungsi dari blog tidak hanya untuk posting berita atau informasi tetapi pembaca bisa memberikan saran terkait konten ataupun bertanya kepada blogger tersebut. Dalam dunia pendidikan, blog bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu posting materi pelajaran, pengumuman ulangan harian, ataupun diskusi terkait materi pelajaran. Namun penggunaan dari blog sebagai media pembelajaran kurang terlihat. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui persentase guru dalam menggunakan blog gratis sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK, dan mengimplementasikan UTAUT sebagai model dasar dalam penilaian penerimaan teknologi blog sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK. Metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) ini digunakan untuk menguji penerimaan teknologi oleh user terhadap penggunaan blog sebagai media pembelajaran di sekolah. Populasi dari penelitian ini adalah semua guru SMK yang ada di Kota Malang. Dengan teknik random sampling pada 61 guru SMK. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang menggunakan indikator dari metode UTAUT. Hasil yang didapatkan berupa blog gratis yang paling banyak digunakan oleh guru SMK sebagai media pembelajaran alternative adalah (1) blogspot sebesar 63%, wordpress sebesar 18.5%, Edmodo sebesar 17.4% dan lainnya sebesar 1.1%; (2) hasil dari implementasi kuesioner yang menggunakan metode UTAUT menghasilkan effort expectancy sebesar 94.02%, performance expectancy sebesar 89.50%, social influence sebesar 88.04%, supporting facilities sebesar 86.04%, use behavior sebesar 85.71% dan behavioral intention sebesar 84.39%. Download Jurnal: http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/download/640/pdf
b. Perancangan Sistem berbasis Website
1. Judul: Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Arya Media Tour & Travel Pembahasan: Tour & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan pariwisata di dalam dan layanan luar negeri, pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, rental mobil, dan layanan haji/umroh. Perusahaan ini mengalami keterbatasan media informasi promosi, akibatnya pelanggan kurang mengetahui informasi secara lengkap dan benar. Selain itu perusahaan ini dapat melakukan kustomisasi, akan tetapi pelanggan tidak banyak yang mengetahui hal tersebut. Keluhan pelanggan selama perjalanan sering kali tidak sampai langsung ke direktur, akan tetapi pelanggan selalu menyampaikannya ke tourguide. Pembangunan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membangun sistem informasi manajemen hubungan pelanggan berbasis website dengan metode yang digunakan adalah metodologi iterasi yang terdiri dari fase perencanaan, fase analisis masalah, fase perancangan, fase implementasi, dan fase pemeliharaan. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan program Notepad++ serta MySQL sebagai basis data. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam penyampaian informasi serta membantu perusahaan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan, menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang telah ada agar dapat membantu setiap proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Download Jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/download/142/84/
2. Judul: Perancangan Aplikasi Chatting Berbasis Web di PT. Pura Barutama Kudus Menggunakan Socket.IO dan Framework Foundation
Pembahasan: Aplikasi chatting merupakan aplikasi yang penting pada sebuah perusahaan besar karena dapat dipastikan antara divisi satu dengan divisi yang lain berada di lokasi yang berjauhan. EDP Keuangan PT. Pura Barutama Kudus bertugas dalam pembuatan program aplikasi yang terkait dengan pengolahan data keuangan dan faktur di semua unit di PT. Pura Barutama. Aplikasi keuangan yang telah ada akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan user. Kendala yang dihadapi adalah aktivitas komunikasi dan penyebaran informasi pada PT. Pura Barutama dilakukan dengan menggunakan layanan email maupun aplikasi messenger. Untuk menggunakan layanan tersebut, perangkat yang digunakan harus selalu terkoneksi dengan internet. Apabila internet mati maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Jalan satu-satunya untuk menyebarkan informasi adalah dengan menelepon satu per satu ke tiap-tiap unit. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan pekerjaan dan produktivitas perusahaan menjadi terganggu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi chatting dengan menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation untuk mengatasi masalah yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi chatting berbasis web yang dibangun menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation terbukti dapat membantu user untuk saling berkomunikasi atau melakukan attach file, serta mempermudah melakukan penyebaran informasi atau pengumuman baik dalam kondisi terhubung internet maupun tidak. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5979/3980
3. Judul: Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Penyebaran Lokasi Puskesmas di Kota Tangerang
Pembahasan: Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.Untuk itulah diperlukan pilihan sarana kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang. Sistem informasi geografis(GIS) dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, digunakan waterfall model dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari dinas kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas Kota Tangerang. Hasilnya adalah adanya satu aplikasi system yang dapat dioperasikan oleh masyarakat luas dengan tujuan untuk mengetahui letak puskesmas yang berada di kota Tangerang. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lokasi puskesmas hanya dengan menggunakan key word untuk pencarian lokasi puskesmas. Sistem Informasi geografis dapat mengetahui jalan yang harus dilewati menuju puskesmas. Download jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/73dd700c-1821-4b86-b9c6-87f9d65a7963
4. Judul: Pemanfaatan Web E-Commerce untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran
Pembahasan: UMKM merupakan salah satu usaha mikro yang memberdayakan industri rumahan. UMKM Indonesia memiliki kontribusi sebesar 15.8% terhadap rantai pasok produksi global di tingkat ASEAN (1). Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun dipengaruhi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi. E-commerce merupakan salah satu teknologi yang mendukung perkembangan UMKM dan perdagangan saat ini. Pengembangan aplikasi e-commerce ini dibangun dengan menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall. Tahapan pengembangan dimulai dengan analisis permasalahan dan kebutuhan untuk aplikasi pemasaran, desain model proses, desain model data, pembuatan program aplikasi, implementasi aplikasi, dan evaluasi aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang dirasakan atas pemanfaatan teknologi e-commerce dalam peningkatan strategi pemasaran produksi. Teknologi e-commerce dibangun dengan mengunakan aplikasi berbasis website, sehingga para pelaku usaha dapat mempromosikan hasil usaha dengan mudah. Sasaran utama pemanfaatan teknologi e-commerce ini adalah UMKM industri kerajinan kulit di Magetan. Pengguna dari aplikasi ini adalah administrator yang mempunyai hak penuh terhadap pengolahan aplikasi, operator atau owner merupakan pemilik toko yang memiliki hak untuk memasukkan data produk, pengguna yang memiliki hak untuk memilih dan memesan produki. Hasil uji coba dan evaluasi yang dilakukan pada koperasi mahasiswa STT Dharma Iswara Madiun, menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi e-commerce memenuhi strategi pemasaran produk yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/3309/2784
5. Judul: PENGEMBANGAN APLIKASI E-BUSINESS UNTUK MANAJEMEN PENJUALAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB
Pembahasan: Internet dengan segala kelebihan dan layanannya telah memiliki banyak pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Dengan keberadaan internet telah membuka gerbang baru dalam menuju akses informasi yang tidak terbatas. Informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah disebarkan dan dicari melalui internet. Tidak hanya informasi, keperluan dalam hal komunikasi juga dapat dengan mudah dilakukan melalui internet. Chatting, gerbang sms, dan penggunaan layanan web merupakan salah satu fasilitas dari internet untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan Internet, perbedaan jarak, ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala dalam melakukan komunikasi. Situs jual beli yang dalam beberapa tahun kebelakang telah mulai banyak digunakan oleh masyarakat pengguna internet, terutama dalam jual beli barang / jasa. Situs web merupakan salah satu layanan yang menggunakan internet yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Situs web yang pada awalnya digunakan untuk mencari informasi, kini telah dapat digunakan sebagai layanan untuk mengembangkan bisnis usaha. Dalam hal ini Joga Computer sebagai perusahaan jual beli dalam bidang perangkat keras dan komponen-komponen komputer menggunakan layanan web untuk penjualan produk dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar yang tidak terbatas sampai ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Download jurnal: https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/040104
c. Perancangan Sistem berbasis Android
1. Judul: Rancang Bangun Aplikasi Tryout Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (Smp) Berbasis Android
Pembahasan: Evaluasi hasil pembelajaran yang berfokuskan pada Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegiatan Try Out diadakan untuk melatih siswa dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi Tryout Ujian Nasional berbasis Android. Pengembangan aplikasi ini menggunakan pengembangan aplikasi hybrid dengan adanya website sebagai back-end sistem dan aplikasi Android sebagai front-end sistem yang bekerja seperti proses client-server pada jaringan komputer. Jenis Tryout yang ada pada aplikasi ini disesuaikan dengan Try out konvensional dengan ditambah fitur latihan dengan soal yang lebih banyak dan bervariasi. Berdasarkan hasil pengujian aplikasi yang diikuti oleh 30 responden siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), hasil tes aplikasi Try out Ujian Nasional berbasis Android memiliki kesesuaian dan dinyatakan layak dengan presentase hasil 93% untuk dijadikan sebagai alat bantu untuk membantu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam persiapan menjelang Ujian Nasional. Download jurnal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/lontar/article/download/16706/10994/
2. Judul: Pembuatan Aplikasi Antar-Jemput Laundry Berbasis Web Service pada Platform Android Pembahasan: Bisnis laundry yang telah menemukan pangsa pasarnya mengharuskan para pengusaha laundry memiliki strategi bisnis yang tepat, seperti menyediakan layanan antar-jemput laundry. Di sisi lain, banyaknya pengguna perangkat bergerak Android di masyarakat membuktikan bahwa Android merupakan platform yang lebih disukai oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk merancang aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang efektif dan memberikan efisiensi waktu untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan laundry untuk kemudian dikirmkan kepada komputer admin secara tepat waktu. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi pustaka dan bimbingan, perancangan, dan pengujian. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Eclipse Java EE IDE for Web Developers versi 4.4.2 atau Versi Luna Service Release 2 dan Android SDK sebagai tools API. Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman Java dan XML. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dan untuk pengujian menggunakan metode Pengujian Kotak Hitam. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dan akses basisdata melalui web service yang dapat digunakan untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan yang akan menggunakan jasa laundry secara tepat waktu. Aplikasi ini juga telah menghasilkan sistem yang efisien yaitu bahwa pengusaha laundry bisa melakukan aktivitas bisnisnya dengan lebih singkat. Hasil Pengujian Kotak Hitam dari aplikasi ini menunjukkan bahwa semua fungsi menu yang terdapat dalam aplikasi telah berhasil sesuai dengan fungsinya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/12697/12314
3. Judul: Perancangan Aplikasi Mobile Location Based Service (LBS) Untuk Lokasi Penyewaan Rumah Kos di Kota Semarang Berbasis Android
Pembahasan: Until now, Diponegoro University has become one of the favorite State Univesity for Senior High school students to continuing education college. During this time existing information of boarding house around the Diponegoro University still conventional, there is no mobile device applications that provide information and location of boarding house. Based on this information, it should be made an application on android Operating System to search the location of the boarding house in Semarang. Design of Mobile Location Based Service Application for boarding house locations in Semarang Based Android, a client server application created by using the Java, PHP, jQuery and MySQL for database. Intake form of latitude and longitude coordinates utilize the GPS feature on the mobile device and will be shown on Google Maps APIs. The results of this application design is the realization of a application that can search the location of boarding house based on android operating system, with features that can help users find the position of the boarding house. The application can help boarding house owners to promote their boarding house information rooming in their possession to the user. The design also introduces application android application development using the Global Positioning System functions for user navigation. Download jurnal: https://media.neliti.com/media/publications/141954-ID-perancangan-aplikasi-mobile-location-bas.pdf 4. Judul: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH PARIWISATA KOTA SEMARANG BERBASIS ANDROID DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Pembahasan: Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dengan adanya daerah wisata maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kota Semarang memiliki daerah pariwisata yang sangat banyak, apabila sarana dan prasarana yang ada dikembangkan lebih lanjut maka dipastikan peningkatan parwisata di Kota Semarang akan semakin bertambah. Penggunaan Teknologi Informasi dapat memajukan daerah pariwisata, sehingga daerah pariwisata dapat dikenal oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Semarang. Sistem Informasi Geografis yang dibangun menggunakan platform android. Pada Tugas Akhir ini menggunakan Java sebagai bahasa pemorgraman dengan eclipse sebagai perangkat lunak pengembangan. Penggunaan Google Map API sebagai fungsi utama peta dalam menjalankan aplikasi serta PHP sebagai bahasa pemorgaraman sisi server dan MySQL dalam penggunaan basis data. Hasil dari perancangan Aplikasi Sistem Infomasi Geografis Kota Semarang berbasis Android ini nantinya akan memberikan informasi dalam bentuk peta yang dapat digunakan sebagai referensi bagi wisatawan yang berkunjung. Penggunaan Global Positioning System (GPS) dalam aplikasi ini menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan keberadaan wisatawan. Selain itu terdapat rute untuk menuju objek wisata yang dipilih, dalam aplikasi ini juga tersedia fasilitas-fasilitas umum seperti ATM dan Bank, Bandara, Mesjid, Gereja, Rumah Sakit dan lainnya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/4764/4586#pdfjs.action=download 5. Judul: Aplikasi Pembelajaran Faktorisasi Prima Bilangan Bulat Positif dengan Pohon Faktor Berbasis Android Pembahasan: Belajar adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah ada habisnya. Karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan zaman. Salah satunya adalah media e-learning. E-Learning merupakan bentuk media pembelajaran dan pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi. Aplikasi pembelajaran faktorisasi prima bilangan bulat positif merupakan media e-learning sebagai alternatif sarana pembelajaran matematika tentang faktorisasi prima yang berbasis android. Aplikasi pembelajaran ini digunakan untuk anak-anak sekolah dasar. Download title: http://eprints.mdp.ac.id/1367/1/Template%20Journal.pdf
References:
https://eziekim.wordpress.com/2011/11/08/perbedaan-antara-perancangan-terstruktur-dan-berorientasi-objek/ https://aditpato7.wordpress.com/2011/11/13/perbedaan-pendekatan-perancangan-sistem-terstruktur-dan-berorientasi-objek/
b. Perancangan Sistem berbasis Website
c. Perancangan Sistem berbasis Android
Masing-masing perancangan harap sertakan 5 (lima) buah jurnal.
Jawab: a. Perancangan Sistem berbasis Online
1. Judul: Penerapan Single Page Application Pada Proses Pengisian Online Data Rencana Studi Mahasiswa
Pembahasan: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah membangun aplikasi berbasis web untuk pengisian data rencana studi mahasiswa dan menerapkannya selama belasan tahun. Paper ini mendeskripsikan sebuah studi untuk mempertimbangkan penerapan konsep Single Page Application (SPA) ke dalam aplikasi tersebut. SPA adalah merupakan teknik baru yang menggunakan satu halaman web saja untuk beberapa tahap dalam satu kesatuan aktivitas. Penerapan SPA dalam proses pengisian data rencana studi dilakukan menggunakan teknologi web termutakhir yaitu HTML5 dan AngularJS. Kinerja aplikasi yang baru diukur dengan mencermati jumlah data yang ditransfer dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian data rencana studi seorang mahasiswa. Penggukuran dilakukan menggunakan Wireshark. Hasil pengujian membuktikan bahwa pengisian data rencana studi menggunakan aplikasi dengan SPA membutuhkan transfer data kurang dari sepersepuluh dari proses menggunakan aplikasi tanpa SPA. Aplikasi dengan SPA menghemat total waktu yang dibutuhkan selama proses pengisian data menjadi sepertiga dari waktu yang diperlukan jika proses dilakukan menggunakan aplikasi tanpa SPA.
Download Jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/1727/1469
2. Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES
Pembahasan: Untuk mengetahui apakah sistem informasi DJP online berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan proses evaluasi terhadap kinerja dari sistem informasi tersebut. Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dan pada tingkatan yang berbeda, tergantung pada tujuan evaluasinya. Dalam melakukan kegiatan analisis dan evaluasi sistem informasi terdapat beberapa metode atau model analisis yang dapat digunakan salah satunya adalah model analisis PIECES Framework. Untuk mempermudah evaluasi, ditawarkan cara analisis dengan kerangka PIECES yang menguraikan ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu Performance, Information and Data, Economy, Control and Security, Eficiency dan Service. Tujuan penelitan ini untuk mengukur tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan, mengetahui kekuatan dan kelemahan dan menganalisis komponenkomponen apa saja yang perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya yang terdapat pada sistem informasi DJP online. Adapun data primer yang didapatkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada 40 orang pengguna sistem informasi DJP online untuk mendapatkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengukuran rata-rata tingkat kepuasan berada pada 3.90 yang berarti sistem informasi DJP online sudah memberikan kepuasan kepada pengguna, sedangkan rata-rata tingkat kepentingan berada pada 4.04 yang berarti penerapan sistem informasi DJP online dianggap penting untuk memudahkan wajib pajak dalam melaporkan SPT. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5264/3693
3. Judul: Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif Pembahasan: Batik merupakan salah satu pakaian tradisional yang menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dimana batik juga telah dikenal secara luas baik dalam skala nasional dan internasional. Peluang dalam kegiatan bisnis penjualan batik yang meningkat beberapa waktu ini dilihat oleh banyak pihak sebagai prospek yang menjanjikan. Penjualan batik secara umum di beberapa wilayah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang sederhana dan klasik. Untuk dapat menjangkau lebih banyak pelanggan serta memperluas area pemasaran sekaligus promosi batik, maka diperlukan media yang dapat menunjang kegiatan promosi, transaksi penjualan dan informasi batik dengan optimal. Salah satu media yang menjadi perhatian masyarakat sekarang ini adalah dengan menggunakan media website online. E-Commerce merupakan salah satu kegiatan transaksi bisnis baik barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jaringan internet CV Selaras Batik menyadari bahwa peranan media website dapat digunakan untuk meningkatkan omset penjualan dan juga sebagai media sarana dalam memasarkan produk batik yang mereka miliki untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi serta dapat meminimalkan biaya-biaya operasional seperti biaya iklan dan juga biaya sewa toko secara fisik. Penulisan paper ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan media website online dalam hal ini adalah e-commerce dengan menggunakan pendekatan B2C (Business-to- Customer) dalam upaya meningkatkan transaksi penjualan batik pada CV Selaras Batik dan juga media penyampaian informasi baik pada para pelanggan dan masyarakat umum dalam memperoleh informasi mengenai produk-produk batik yang dipasarkan oleh CV Selaras Batik. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/3641/3398
4. Judul: Metode Face Recognition untuk Identifikasi Personil Berdasar Citra Wajah bagi Kebutuhan Presensi Online Universitas Negeri Semarang
Pembahasan: Salah satu hasil evaluasi dari Sistem Presensi Online Pegawai Universitas Negeri Semarang adalah adanya proses-proses curang di dalam sistem presensi dengan menitipkan presensi atau melakukan foto presensi kosong. Sistem Presensi Online Pegawai yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan pustaka JavaScript JPEGCam itu tidak cukup mampu memberikan gambaran tentang kedisiplinan dari pegawai di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Untuk itulah, perlu dibangun sebuah sistem yang mampu mengolah data-data foto yang ditangkap dari proses presensi online tersebut untuk dianalisis apakah ada wajah manusia yang terdeteksi. Maka, dikembangkanlah sebuah sistem face recognition yang dirancangbangun menggunakan bahasa pemrograman Python dan pustaka OpenCV. Hasil dari rancang bangun ini adalah sistem face recognition yang mampu berjalan secara otomatis di komputer server untuk membaca basis data presensi, mengolah foto-foto yang tersimpan pada basis data tersebut, mendeteksi wajah pada foto-foto yang diolah kemudian menampilkan hasilnya pada tabel basis data presensi untuk diolah dalam bentuk skor deteksi wajah yang tampil di rekapitulasi presensi online pegawai. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/4027/3641 5. Judul: Analisis Tingkat Penerimaan Sistem E-Learning menggunakan Blog Gratis sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Guru
Pembahasan: Blog merupakan sebuah media yang digunakan untuk mem-posting berita, informasi, video berbasis website. Jenis blog yang ada saat ini yaitu yang berbayar atau yang bebas biaya seperti Blogspot, wordpress dan lain-lain. Saat ini, pengguna blog berjumlah banyak. Hal ini dikarenakan fungsi dari blog tidak hanya untuk posting berita atau informasi tetapi pembaca bisa memberikan saran terkait konten ataupun bertanya kepada blogger tersebut. Dalam dunia pendidikan, blog bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu posting materi pelajaran, pengumuman ulangan harian, ataupun diskusi terkait materi pelajaran. Namun penggunaan dari blog sebagai media pembelajaran kurang terlihat. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui persentase guru dalam menggunakan blog gratis sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK, dan mengimplementasikan UTAUT sebagai model dasar dalam penilaian penerimaan teknologi blog sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK. Metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) ini digunakan untuk menguji penerimaan teknologi oleh user terhadap penggunaan blog sebagai media pembelajaran di sekolah. Populasi dari penelitian ini adalah semua guru SMK yang ada di Kota Malang. Dengan teknik random sampling pada 61 guru SMK. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang menggunakan indikator dari metode UTAUT. Hasil yang didapatkan berupa blog gratis yang paling banyak digunakan oleh guru SMK sebagai media pembelajaran alternative adalah (1) blogspot sebesar 63%, wordpress sebesar 18.5%, Edmodo sebesar 17.4% dan lainnya sebesar 1.1%; (2) hasil dari implementasi kuesioner yang menggunakan metode UTAUT menghasilkan effort expectancy sebesar 94.02%, performance expectancy sebesar 89.50%, social influence sebesar 88.04%, supporting facilities sebesar 86.04%, use behavior sebesar 85.71% dan behavioral intention sebesar 84.39%. Download Jurnal: http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/download/640/pdf
b. Perancangan Sistem berbasis Website
1. Judul: Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Arya Media Tour & Travel Pembahasan: Tour & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan pariwisata di dalam dan layanan luar negeri, pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, rental mobil, dan layanan haji/umroh. Perusahaan ini mengalami keterbatasan media informasi promosi, akibatnya pelanggan kurang mengetahui informasi secara lengkap dan benar. Selain itu perusahaan ini dapat melakukan kustomisasi, akan tetapi pelanggan tidak banyak yang mengetahui hal tersebut. Keluhan pelanggan selama perjalanan sering kali tidak sampai langsung ke direktur, akan tetapi pelanggan selalu menyampaikannya ke tourguide. Pembangunan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membangun sistem informasi manajemen hubungan pelanggan berbasis website dengan metode yang digunakan adalah metodologi iterasi yang terdiri dari fase perencanaan, fase analisis masalah, fase perancangan, fase implementasi, dan fase pemeliharaan. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan program Notepad++ serta MySQL sebagai basis data. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam penyampaian informasi serta membantu perusahaan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan, menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang telah ada agar dapat membantu setiap proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Download Jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/download/142/84/
2. Judul: Perancangan Aplikasi Chatting Berbasis Web di PT. Pura Barutama Kudus Menggunakan Socket.IO dan Framework Foundation
Pembahasan: Aplikasi chatting merupakan aplikasi yang penting pada sebuah perusahaan besar karena dapat dipastikan antara divisi satu dengan divisi yang lain berada di lokasi yang berjauhan. EDP Keuangan PT. Pura Barutama Kudus bertugas dalam pembuatan program aplikasi yang terkait dengan pengolahan data keuangan dan faktur di semua unit di PT. Pura Barutama. Aplikasi keuangan yang telah ada akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan user. Kendala yang dihadapi adalah aktivitas komunikasi dan penyebaran informasi pada PT. Pura Barutama dilakukan dengan menggunakan layanan email maupun aplikasi messenger. Untuk menggunakan layanan tersebut, perangkat yang digunakan harus selalu terkoneksi dengan internet. Apabila internet mati maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Jalan satu-satunya untuk menyebarkan informasi adalah dengan menelepon satu per satu ke tiap-tiap unit. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan pekerjaan dan produktivitas perusahaan menjadi terganggu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi chatting dengan menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation untuk mengatasi masalah yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi chatting berbasis web yang dibangun menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation terbukti dapat membantu user untuk saling berkomunikasi atau melakukan attach file, serta mempermudah melakukan penyebaran informasi atau pengumuman baik dalam kondisi terhubung internet maupun tidak. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5979/3980
3. Judul: Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Penyebaran Lokasi Puskesmas di Kota Tangerang
Pembahasan: Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.Untuk itulah diperlukan pilihan sarana kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang. Sistem informasi geografis(GIS) dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, digunakan waterfall model dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari dinas kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas Kota Tangerang. Hasilnya adalah adanya satu aplikasi system yang dapat dioperasikan oleh masyarakat luas dengan tujuan untuk mengetahui letak puskesmas yang berada di kota Tangerang. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lokasi puskesmas hanya dengan menggunakan key word untuk pencarian lokasi puskesmas. Sistem Informasi geografis dapat mengetahui jalan yang harus dilewati menuju puskesmas. Download jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/73dd700c-1821-4b86-b9c6-87f9d65a7963
4. Judul: Pemanfaatan Web E-Commerce untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran
Pembahasan: UMKM merupakan salah satu usaha mikro yang memberdayakan industri rumahan. UMKM Indonesia memiliki kontribusi sebesar 15.8% terhadap rantai pasok produksi global di tingkat ASEAN (1). Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun dipengaruhi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi. E-commerce merupakan salah satu teknologi yang mendukung perkembangan UMKM dan perdagangan saat ini. Pengembangan aplikasi e-commerce ini dibangun dengan menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall. Tahapan pengembangan dimulai dengan analisis permasalahan dan kebutuhan untuk aplikasi pemasaran, desain model proses, desain model data, pembuatan program aplikasi, implementasi aplikasi, dan evaluasi aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang dirasakan atas pemanfaatan teknologi e-commerce dalam peningkatan strategi pemasaran produksi. Teknologi e-commerce dibangun dengan mengunakan aplikasi berbasis website, sehingga para pelaku usaha dapat mempromosikan hasil usaha dengan mudah. Sasaran utama pemanfaatan teknologi e-commerce ini adalah UMKM industri kerajinan kulit di Magetan. Pengguna dari aplikasi ini adalah administrator yang mempunyai hak penuh terhadap pengolahan aplikasi, operator atau owner merupakan pemilik toko yang memiliki hak untuk memasukkan data produk, pengguna yang memiliki hak untuk memilih dan memesan produki. Hasil uji coba dan evaluasi yang dilakukan pada koperasi mahasiswa STT Dharma Iswara Madiun, menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi e-commerce memenuhi strategi pemasaran produk yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/3309/2784
5. Judul: PENGEMBANGAN APLIKASI E-BUSINESS UNTUK MANAJEMEN PENJUALAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB
Pembahasan: Internet dengan segala kelebihan dan layanannya telah memiliki banyak pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Dengan keberadaan internet telah membuka gerbang baru dalam menuju akses informasi yang tidak terbatas. Informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah disebarkan dan dicari melalui internet. Tidak hanya informasi, keperluan dalam hal komunikasi juga dapat dengan mudah dilakukan melalui internet. Chatting, gerbang sms, dan penggunaan layanan web merupakan salah satu fasilitas dari internet untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan Internet, perbedaan jarak, ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala dalam melakukan komunikasi. Situs jual beli yang dalam beberapa tahun kebelakang telah mulai banyak digunakan oleh masyarakat pengguna internet, terutama dalam jual beli barang / jasa. Situs web merupakan salah satu layanan yang menggunakan internet yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Situs web yang pada awalnya digunakan untuk mencari informasi, kini telah dapat digunakan sebagai layanan untuk mengembangkan bisnis usaha. Dalam hal ini Joga Computer sebagai perusahaan jual beli dalam bidang perangkat keras dan komponen-komponen komputer menggunakan layanan web untuk penjualan produk dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar yang tidak terbatas sampai ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Download jurnal: https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/040104
c. Perancangan Sistem berbasis Android
1. Judul: Rancang Bangun Aplikasi Tryout Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (Smp) Berbasis Android
Pembahasan: Evaluasi hasil pembelajaran yang berfokuskan pada Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegiatan Try Out diadakan untuk melatih siswa dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi Tryout Ujian Nasional berbasis Android. Pengembangan aplikasi ini menggunakan pengembangan aplikasi hybrid dengan adanya website sebagai back-end sistem dan aplikasi Android sebagai front-end sistem yang bekerja seperti proses client-server pada jaringan komputer. Jenis Tryout yang ada pada aplikasi ini disesuaikan dengan Try out konvensional dengan ditambah fitur latihan dengan soal yang lebih banyak dan bervariasi. Berdasarkan hasil pengujian aplikasi yang diikuti oleh 30 responden siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), hasil tes aplikasi Try out Ujian Nasional berbasis Android memiliki kesesuaian dan dinyatakan layak dengan presentase hasil 93% untuk dijadikan sebagai alat bantu untuk membantu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam persiapan menjelang Ujian Nasional. Download jurnal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/lontar/article/download/16706/10994/
2. Judul: Pembuatan Aplikasi Antar-Jemput Laundry Berbasis Web Service pada Platform Android Pembahasan: Bisnis laundry yang telah menemukan pangsa pasarnya mengharuskan para pengusaha laundry memiliki strategi bisnis yang tepat, seperti menyediakan layanan antar-jemput laundry. Di sisi lain, banyaknya pengguna perangkat bergerak Android di masyarakat membuktikan bahwa Android merupakan platform yang lebih disukai oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk merancang aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang efektif dan memberikan efisiensi waktu untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan laundry untuk kemudian dikirmkan kepada komputer admin secara tepat waktu. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi pustaka dan bimbingan, perancangan, dan pengujian. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Eclipse Java EE IDE for Web Developers versi 4.4.2 atau Versi Luna Service Release 2 dan Android SDK sebagai tools API. Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman Java dan XML. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dan untuk pengujian menggunakan metode Pengujian Kotak Hitam. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dan akses basisdata melalui web service yang dapat digunakan untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan yang akan menggunakan jasa laundry secara tepat waktu. Aplikasi ini juga telah menghasilkan sistem yang efisien yaitu bahwa pengusaha laundry bisa melakukan aktivitas bisnisnya dengan lebih singkat. Hasil Pengujian Kotak Hitam dari aplikasi ini menunjukkan bahwa semua fungsi menu yang terdapat dalam aplikasi telah berhasil sesuai dengan fungsinya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/12697/12314
3. Judul: Perancangan Aplikasi Mobile Location Based Service (LBS) Untuk Lokasi Penyewaan Rumah Kos di Kota Semarang Berbasis Android
Pembahasan: Until now, Diponegoro University has become one of the favorite State Univesity for Senior High school students to continuing education college. During this time existing information of boarding house around the Diponegoro University still conventional, there is no mobile device applications that provide information and location of boarding house. Based on this information, it should be made an application on android Operating System to search the location of the boarding house in Semarang. Design of Mobile Location Based Service Application for boarding house locations in Semarang Based Android, a client server application created by using the Java, PHP, jQuery and MySQL for database. Intake form of latitude and longitude coordinates utilize the GPS feature on the mobile device and will be shown on Google Maps APIs. The results of this application design is the realization of a application that can search the location of boarding house based on android operating system, with features that can help users find the position of the boarding house. The application can help boarding house owners to promote their boarding house information rooming in their possession to the user. The design also introduces application android application development using the Global Positioning System functions for user navigation. Download jurnal: https://media.neliti.com/media/publications/141954-ID-perancangan-aplikasi-mobile-location-bas.pdf 4. Judul: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH PARIWISATA KOTA SEMARANG BERBASIS ANDROID DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Pembahasan: Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dengan adanya daerah wisata maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kota Semarang memiliki daerah pariwisata yang sangat banyak, apabila sarana dan prasarana yang ada dikembangkan lebih lanjut maka dipastikan peningkatan parwisata di Kota Semarang akan semakin bertambah. Penggunaan Teknologi Informasi dapat memajukan daerah pariwisata, sehingga daerah pariwisata dapat dikenal oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Semarang. Sistem Informasi Geografis yang dibangun menggunakan platform android. Pada Tugas Akhir ini menggunakan Java sebagai bahasa pemorgraman dengan eclipse sebagai perangkat lunak pengembangan. Penggunaan Google Map API sebagai fungsi utama peta dalam menjalankan aplikasi serta PHP sebagai bahasa pemorgaraman sisi server dan MySQL dalam penggunaan basis data. Hasil dari perancangan Aplikasi Sistem Infomasi Geografis Kota Semarang berbasis Android ini nantinya akan memberikan informasi dalam bentuk peta yang dapat digunakan sebagai referensi bagi wisatawan yang berkunjung. Penggunaan Global Positioning System (GPS) dalam aplikasi ini menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan keberadaan wisatawan. Selain itu terdapat rute untuk menuju objek wisata yang dipilih, dalam aplikasi ini juga tersedia fasilitas-fasilitas umum seperti ATM dan Bank, Bandara, Mesjid, Gereja, Rumah Sakit dan lainnya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/4764/4586#pdfjs.action=download 5. Judul: Aplikasi Pembelajaran Faktorisasi Prima Bilangan Bulat Positif dengan Pohon Faktor Berbasis Android Pembahasan: Belajar adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah ada habisnya. Karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan zaman. Salah satunya adalah media e-learning. E-Learning merupakan bentuk media pembelajaran dan pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi. Aplikasi pembelajaran faktorisasi prima bilangan bulat positif merupakan media e-learning sebagai alternatif sarana pembelajaran matematika tentang faktorisasi prima yang berbasis android. Aplikasi pembelajaran ini digunakan untuk anak-anak sekolah dasar. Download title: http://eprints.mdp.ac.id/1367/1/Template%20Journal.pdf
References:
https://eziekim.wordpress.com/2011/11/08/perbedaan-antara-perancangan-terstruktur-dan-berorientasi-objek/ https://aditpato7.wordpress.com/2011/11/13/perbedaan-pendekatan-perancangan-sistem-terstruktur-dan-berorientasi-objek/
1.1
KONSEP DASAR SISTEM
A.
Pengertian Sistem
Dari
segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu
keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Menurut filsuf Stoa, bahwa sistem adalah gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerja sama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.
Ada beberapa definisi dari sistem menurut para ahli, yaitu:
Menurut filsuf Stoa, bahwa sistem adalah gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerja sama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.
Ada beberapa definisi dari sistem menurut para ahli, yaitu:
1. Dalam
kamus Besar bahasa Indonesia (1989) sudah dijelaskan bahwa Sistem adalah
sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Mcleod
(2004) mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.
3. Buckley
menjelaskan bahwa Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi
secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya.
4. H.
Kerzner mengutarakan Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari
manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur
sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai
satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
5. Menurut
Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
B.
Syarat-Syarat Sistem
Syarat-syarat
sistem diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur
dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada
elemen sistem.
5. Tujuan
organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
C.
Karakteristik Sistem
Karakteristik
sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan
sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Adapun
karakteristik sistem terbagi menjadi:
1. Komponen
(components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki
fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas
sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan
luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan
merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau
tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung
(interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem
lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan
subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
5. Masukan
(input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi,
sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan
keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer
dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran
(output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah
(process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem
akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan
dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran
(objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal)
atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.
D.
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi
sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan
komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut yaitu memiliki akhir tujuan
yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus yang terjadi dalam
sistem tersebut. Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
a.
Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur
tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh
manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi bumi,
sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem
pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan
manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut
dengan human-machine system.
b.
Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem
tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan
luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan
lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output).
Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak
pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur tangan
pihak luar.
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d.
Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan
secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: sistem
tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem
komputer, dan sebagainya; sistem transportasi, dengan elemen-elemennya
meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; sistem
komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi
bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e.
Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana
operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan
atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer,
melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem
penggajian.
f.
Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan,
tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada
sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya
adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g.
Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi
atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat
adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat
meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki
kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah,
di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h.
Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak
mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar
sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia dalam tabung
berisolasi dan tertutup.
i.
Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi
tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini
dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan
dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya
menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan
keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak
di luar sistem).
j.
Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam,
yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu
melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1)
sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat
komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.
E.
Pendekatan Sistem
Ada
2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sebuah sistem menurut Jogiyanto (1999),
yaitu:
1. Pendekatan
Prosedur. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jerry Fitzgerald,
Ardra F. Fitzgerald dan warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur
sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan,
Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya.
2. Pendekatan
komponen/elemen/sub-sistem. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1.2
KONSEP DASAR INFORMASI
A.
Pengertian Informasi
Secara
Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno
informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu
informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi bisa menjadi fungsi penting
dalam membantu mengurangi rasa cemas pada
seseorang.
Definisi
dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil
pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimannya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Sedangkan menurut para ahli, pengertian informasi adalah sebagai berikut:
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Sedangkan menurut para ahli, pengertian informasi adalah sebagai berikut:
1. Abdul
Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data
yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang
yang menggunakan data tersebut.
2. Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3. Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
4. George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
2. Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3. Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
4. George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Berdasarkan
Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah
menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan
oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. Misalnya, dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau wawasan terhadap seseorang.
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. Misalnya, dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau wawasan terhadap seseorang.
Adapun
penggunaan Data dan Informasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar
dalam menyediakan
informasi.
2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)
4. Menghindari terjadinya inkonsistensi data
5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
6. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)
4. Menghindari terjadinya inkonsistensi data
5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
6. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
B.
Mutu Informasi
1. Kualitas
Informasi
Kualitas
informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi
(accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus
Mulyanto, 2009 : 247).
a) Akurasi
(accuracy)
Sebuah
informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi
tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau
menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya.
Ketidakakuratan
sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami
gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli
tersebut.
Beberapa
hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain
adalah:
1)
Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila
informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan
keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan
berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu
masalah dengan baik.
2)
Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai
dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3)
Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak
akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat
Waktu (timeliness)
Informasi
yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh
terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang
baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan.
Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.
Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan
informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan
demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah,
dan mengirimkan informasi tersebut.
c) Relevansi
(relevancy)
Informasi
dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa
informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai
kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor
universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung
jawab laboratorium.
C. Nilai
Informasi
Parameter
untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari
dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam
kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu
memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut
Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1)
Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2)
Untuk mendapatkan pengalaman.
3)
Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan
masalah atau proses bisnis tertentu.
4)
Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini
bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan
oleh manajer lain sebelumnya.
5)
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1)
Kemudahan dalam memperoleh
Informasi
memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2)
Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas
dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai,
karena tidak dapat digunakan secara baik.
3)
Ketelitian (accuracy)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang
tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4)
Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.
5)
Ketepatan waktu
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada
saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika
terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6)
Kejelasan (clarity)
Informasi
yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi
dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7)
Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai
informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas
informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan
keputusan.
8)
Dapat dibuktikan
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang
diolah.
9)
Tidak ada prasangka
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10) Dapat
diukur
Informasi
untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai
yang sempurna.
D.
Jenis-Jenis Informasi
Ada
beberapa jenis informasi, diantaranya:
a. Informasi berdasarkan fungsi
dan kegunaan, adalah informasi
berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain
adalah :
1. Informasi yang menambah
pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
2. Informasi yang mengajari pembaca
(informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik,
artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain.
3. Informasi berdasarkan format
penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian
informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai,
resensi, kolom, tajuk rencana, dll),
b. Informasi berdasarkan format
penyajian, adalah informasi yang
berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan
teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi berdasarkan lokasi
peristiwa, adalah informasi berdasarkan
lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi
dari luar negeri.
d. Informasi berdasarkan bidang
kehidupan adalah informasi berdasarkan
bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra,
budaya, dan iptek.
e. Berdasar penyampaian:
1. Informasi yang disediakan secara
berkala
2. Informasi yang disediakan secara
tiba-tiba
3. Informasi yang disediakan setiap
saat
4. Informasi yang dikecualikan
5. Informasi yang diperoleh
berdasarkan permintaan
E. Siklus Informasi
Siklus informasi adalah gambaran
secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang
bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian
seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang
belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data
ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi.
Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat
suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah
data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya,
begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle
(Tata Sutabri, 2004: 17)
Untuk mengolah data menjadi
informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk
pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan
ilustrasi lebih jelas tentang siklus informasi tersebut.
gambar 1.1 Siklus data
1.3.
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
A.
Pengertian Dan Konsep Sistem Informasi
Sejak
permulaan peradaban, manusia sudah bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis
instrumen/alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya
data). Perkembangan Sistem Informasi melalui alat pengolah data sejak jaman
purba hingga saat ini dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) golongan besar,
yakni:
1.
Peralatan Manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, di
mana faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia.
2. Peralatan Mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
2. Peralatan Mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
Secara
sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari
kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan
yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan
menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin
et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen
dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users). Informasi
menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi pada masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa
yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang tentang organisasi
tersebut.
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Munculnya komputer telah menambah satu atau lebih dimensi, seperti kecepatan, akurasi, peningkatan volume data, dan lain-lain yang memberikan lebih banyak alternatif dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi bukanlah hal yang baru, komputerisasinyalah yang terus menerus mengalami pembaharuan. Perkembangan lebih lanjut memunculkan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer based information system/CBIS), yakni sistem informasi yang menggunakan sumber daya komputer (perangkat lunak dan keras) serta manusia dalam melakukan aktivitasnya untuk mentransformasi data menjadi produk informasi bagi kepentingan pengguna akhir (end-users).
Dengan penggunaan teknologi komputer sebagai basis dalam sistem informasi diharapkan informasi yang akan dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini telah mengalami proses evolusi yang cukup panjang.
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Munculnya komputer telah menambah satu atau lebih dimensi, seperti kecepatan, akurasi, peningkatan volume data, dan lain-lain yang memberikan lebih banyak alternatif dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi bukanlah hal yang baru, komputerisasinyalah yang terus menerus mengalami pembaharuan. Perkembangan lebih lanjut memunculkan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer based information system/CBIS), yakni sistem informasi yang menggunakan sumber daya komputer (perangkat lunak dan keras) serta manusia dalam melakukan aktivitasnya untuk mentransformasi data menjadi produk informasi bagi kepentingan pengguna akhir (end-users).
Dengan penggunaan teknologi komputer sebagai basis dalam sistem informasi diharapkan informasi yang akan dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini telah mengalami proses evolusi yang cukup panjang.
B.
Komponen Sistem Informasi
Pada
dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang
terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi menerima masukan data dan
instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
gambar 1.2. Blok Sistem Informasi
yang saling berinteraksi
|
1. Blok Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai.
4.
Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima
masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan komponen bantu yang
memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.
5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.
C.
Karakter Sistem Informasi
Karakter
sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Sistem
informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen
yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya
bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesmanmemasukan
data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan
pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan
menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di
sediakan oleh sistem informasi tersebut.
2. Ruang
lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan
yang meupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem
informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3. Tujuan
sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan
menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil
apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4. Lingkungan
sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem
informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut
dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.
D.
Jenis Sistem Informasi
Ada
beberapa jenis sistem informasi, yaitu
1. Sistem
Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System – IRS). Sistem Temu
Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi
yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah
bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat
tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan
representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen.
Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan
informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu
Kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang
berbeda-beda.
2. Sistem
Manajemen Basis Data (Data Base Management System – DBMS). Sistem
Manajemen Basis Data merupakan sistem yang didesain untuk memanipulasi dan
mengurus basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dinyatakan dalam
bentuk unsur-unsur data yang spesifik dan tersimpan dalam tabel-tabel. Setiap
satuan data, atau disebut record (cantuman) terdiri dari ruas-ruas
(fields) yang berisi nilai yang menunjukkan karakteristik yang spesifik atau
atribut yang mengidentifikasikan satuan data yang dimaksud. Proses yang
berkaitan dengan manajemen basis data meliputi penyimpanan, temu
kembali, updating atau deletion, proteksi dari kerusakan, dan kadang-kadang
mencakup transmisi data. Output dapat mengandung recordindividual,
sebagian record, tabel, atau bentuk susunan data yang lain dari basis
data. Informasi yang ditemukan berisi cantuman-cantuman yang pasti sesuai
dengan permintaan.
3. Sistem
Informasi Manajemen (Management Information System – MIS). Sistem
Informasi Manajemen adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen yaitu
mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi. Oleh
karena itu, jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan
manajemen.
4. Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System – DSS). Sistem Pendukung
Keputusan menggambarkan operasi-operasi spesifik dalam satuan-satuan informasi
yang homogen.
5. Sistem
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent System – AI).
Tabel
berikut memberikan perbandingan antara Sistem Temu Kembali Informasi, Sistem
Manajemen Basis Data dan Sistem Kecerdasan Buatan seperti yang dikemukakan oleh
Frakes dan Baeza-Yates (1992).
Objek Data
|
Fungsi
|
Ukuran Basis Data
|
|
IRS
|
Dokumen
|
Temu-kembali (probabilistik)
|
Kecil – besar
|
DBMS
|
Tabel
|
Temu-kembali (deterministik)
|
Kecil – besar
|
AI
|
Pernyataan logika
|
Inferensia
|
Kecil
|
Perbedaan
pertama terletak pada data objek masing-masing sistem informasi. Dokumen, pada
umumnya tekstual, sebagai objek data pada Sistem Temu Kembali Informasi
biasanya tidak terstruktur seperti tabel yang menjadi objek data pada Sistem
Manajemen Basis Data, sedangkan pernyataan logika yang menjadi objek data pada
Sistem Kecerdasan Buatan merupakan struktur yang dibangun berdasarkan jaringan
semantik.
Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.
Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien.
Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.
Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien.
E. Peranan Sistem Informasi bagi Pihak Manajemen
Informasi
adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan
perkembangannya. Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau
bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan pesaingnya.Pada sebuah perusahaan
juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya,
misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya,
daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang
harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang diperlukan,
dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk mengolah
data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah
pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen
yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi
kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil
keputusan.
Dilihat
dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh
orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein
(2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada
tiga, antara lain :
1. Menunjang kegiatan bisnis operasional
2. Menunjang manajemen dalam mengambil keputusan
3. Menunjang keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan
1. Menunjang
Kegiatan Bisnis Operasional
Peranan
SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi
beberapa proses lagi , antara lain:
a) Transaction Processing System (TPS)
Dalam
proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data
dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan
untuk mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS
ini akan menghasilkan beberapainformasi produk untuk
penggunakan internal dan eksternal, contoh :
1. Pembuatan pernyataan konsumen
2. Cek gaji karyawan
3. Kuintasi penjualan
4. Order pembelian
5. Formulir pajak
6. Rekening keuangan
b) Process Control System (PCS)
Sistem
informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process
control system (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik
yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Sebagai contoh kilang minyak
petroleum dan asslemby lines dari pabrik-pabrik yang otomatis
menggunakan sistem ini.
c) Office Automation System (OAS)
Tugas
dari proses OAS adalah :
-Mengumpulkan data dan informasi
-Memproses data dan informasi
-Mengirim data dan informasi
Data
dan informasi tersebut akan berproses dalam
bentuk komunikasi kantor elektronik. Contohnya:
- Word processing dari Office Automation (OA)
- Surat Elektronik
- Teleconferencing
2. Menunjang
Manajemen Dalam Mengambil Keputusan
Dalam
pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan
dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan
keputusan tersebut, antara lain:
1) Laporan spesifikasi dan rencana
awal untuk para manajer dikerjakan oleh information
reporting system (sistem pelaporan informasi)
Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau
tahunan
2) Dukungan ad hoc dan interaktif
untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan
oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh : opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience”
3) Informasi kritikal untuk
manajemen atas ditetapkan oleh executive information system
(sistem informasi eksekutif)
Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian
prodi baru di universitas
4) Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau
manajerial ditetapkan oleh expert system (sistem pakar)
dan knowledge-based information system (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh : Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung
keputusan rencana atau
bahkan perbaikan system di perusahaan
5) Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan
manajerial dari end users
ditetapkan oleh end user computing System
Contoh : pengambilan data dari database oleh end user untuk
patokan pengambilan
keputusan.
6) Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi
bisnis ditetapkan oleh
business function information System
Contoh : pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan
software aplikasi.
7) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan
strategis ditetapkan oleh strategic information
System
Contoh : Membuat strategi pengembangan produk dan jasa
3. Menunjang
Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam
sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan
perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya,
mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat
untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan
mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa
perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan
usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi
kompetitif , antara lain :
1. Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama
2. Ancaman dari perusahaan baru
3. Ancaman dari produk pengganti
4. Kekuatan tawar-menawar dari konsumen
5. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
Ada
juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan
persaingan bisnis, antara lain :
a.
Cost leadership (keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau
jasa dengan biaya rendah
Contoh
: menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
b. Product differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara
untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh
: dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang
dijual di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual
yang tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan
(kaki lima).
c. Innovation (menemukan cara baru untuk menjalankan usaha) : yang
termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan produk atau jasa yang
berbeda dengan pesaing
Contoh
: pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant
yang lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang
belum pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.
Salah
satu contoh dalam peranan stategi kompetitif adalah dalam sebuah perusahaan
yang ingin mengubah seluruh datanya menjadi basisdata dengan alat penghubung
standar (seperti web browser) sehingga memungkinkan informasi dapat
dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya. Basisdata
yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Dan tentunya dengan
strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat meningkatkan mutu usaha
kerja perusahaan tersebut.
Soal-soal UTS Bab I
1.
Sebutkan definisi dari:
a. Sistem: Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya
berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”,
yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan
yang tidak terpisahkan. Sumber Referensi tersedia online di
https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/
b.
Data: Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk
merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami
sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil
mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam
konteks yang berarti dan bermanfaat.Sumber Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf
c.
Informasi: Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di
definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimannya. Sumber Referensi tersedia online
di https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/
d.
Sistem Informasi: Secara sederhana, sistem informasi dipahami sebagai
suatu himpunan atau kumpulan dari kelompok orang-orang yang bekerja,
prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan yang mengumpulkan data dan
mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu
organisasi.
Marimin
et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen
dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users). Sumber
Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf
2.
Apa yang dimaksud dengan karakteristik sistem dan sebutkan karakteristik sistem
tersebut masing-masing!!
Jawaban:
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Adapun karakteristik sistem terbagi menjadi:
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Adapun karakteristik sistem terbagi menjadi:
1. Komponen
(components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan
bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batas
sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan
luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung
(interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan
(input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran
(output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah
(process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran
(objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal)
atau sasaran (objective).
3.
Jelaskan yang merupakan klasifikasi sistem dan berikan contohnya
masing-masing!!
Jawaban:
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya:
a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur tangan pihak luar.
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: a. sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; b. sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; c. sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.
4. Sebutkan pengertian dari data dan informasi dan berikan contoh penggunaan data dan informasi apa saja yang dihasilkan pada:
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya:
a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur tangan pihak luar.
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: a. sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; b. sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; c. sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.
4. Sebutkan pengertian dari data dan informasi dan berikan contoh penggunaan data dan informasi apa saja yang dihasilkan pada:
a. Sistem informasi akademik di
Universitas Muhammadiyah Cirebon
b. Sistem informasi penjualan di
Toserba Yogya Junction kota Cirebon
c. Sistem informasi pelayanan pasien
di RS Permata Cirebon.
Jawaban:
Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
a. Sistem informasi di
Universitas Muhammadiyah Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data-data
mahasiswa seperti profil mahasiswa, nilai yang sudah didapat, jumlah mata
kuliah yang diambil, dan lain sebagainya. Sistem informasi ini juga memudahkan
admin atau petugas akademik dalam mencari data mahasiswa yang dibutuhkan secara
cepat, karena data sudah tersusun rapi dan efektif.
b.Sistem informasi penjualan di
Toserba Yogya Junction kota Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data stok
barang yang ada dan data barang yang hampir habis, data harga produk, juga data
jumlah barang yang sudah terjual. Sistem informasi ini dapat meminimalisir
kekosongan atau kekurangan barang dan juga mengetahui produk apa saja yang
banyak diminati konsumen.
c. Sistem informasi pelayanan di RS
Permata Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data pasien, waktu chekin dan
checkout pasien, jadwal dokter, informasi rawat inap dan lain sebagainya.
Sistem informasi ini memudahkan perawat untuk memberikan penanganan yang tepat
terhadap pasien, dan memudahkan para perawat dalam mencari data yang dibutuhkan
secara cepat.
5.
Jelaskan perbedaan antara kualitas dan nilai informasi dipandang dari mutu
informasi!!
Jawaban:
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). Sedangkan nilai informasi merupakan Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information). Hal ini ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). Sedangkan nilai informasi merupakan Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information). Hal ini ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut
Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1)
Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2)
Untuk mendapatkan pengalaman.
3)
Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan
masalah atau proses bisnis tertentu.
4)
Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini
bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan
oleh manajer lain sebelumnya.
5)
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.