3.1.
Kebijakan sistem
1. Definisi Kebijakan system
Kebijakan sistem (systems policy) merupakan landasan
dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Kebijakan
sistem itu sendiri antara lain dilakukan oleh management puncak, mengembangkan
suatu sistem informasi, menyediakan manajemen dengan informasi yang cukup,
meningkatkan produktifitas karyawan.
Faktor yang memperngaruhi kebijakan sistem antara lain
Waktu, Sumber Daya Manusia
1. Kebutuhan data dan informasi bagi pihak manajemen dari top level, middle
dan lower
2. Level bawah
Sistem informasi di level operasi mendukung manajer
operasi untuk melakukan kegitannya. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab
pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di
organisasi. Sistem informasi ini terdiri dari:
1. a) Transaction Processing Systems (TPS)
Sistem ini menangkap transaksi bisnis yang terjadi,
mencatat di dokumen-dokumen dasar, memasukkannya ke dalam sistem informasi, dan
merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi-informasi pencatatan
nilai.
1. b) Process Control Systems (PCS).
Merupakan system fisik untuk mengendaliakna alat-alat
produksi yang terdiri dari:
·
CAD (Computer Aided Design) merupakan sistem komputer
yang digunakan untuk membantu proses perancangan, misalnya perancangan produk.
·
CAM (Computer Assisted Manufacturing) merupakan sistem
komputer yang membantu proses produksi supaya lebih efisien dan efektif.
·
ROBOT digunakan untuk menggantikan manusia dan
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi dan pekerjaan bahaya.
·
CIM (Computer Integrated Manufacturing) merupakan
sitem gabungan terintegrasi antara sistem produksi fisik (CAM, robot) dengan
sistem informasi produksinya.
2. Level menengah
Sistem informasi di level menengah digunakan untuk
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen yang sifatnya setengah
terstruktur. Sistem informasi ini diantaranya
1. Sistem Pakar (SP) atau Expert Sistem (ES)
Sistem Pakar (SP) adalah sistem informasi yang berisi
dengan pengetahuan dari pakar sehinggadapat digunakan untuk konsultasi. Berguna
sebagai sistem pakar yang selalu tersedia di organisasi, dapat menympan dan
mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbtas dan tidak kenal lelah.
1. Jaringan Neural Buatan (JNB) atau Artificial Neural Network (ANN)
Jaringan Neural Buatan (JNB) merupakan jaringan neural
buatan yang mencoba meniru jaringan neural manusia yang perancangannyadari
jaringan neural atifisial diilhami dengan struktur dari otak manusia. Digunakan
untuk memprediksi harga saham, kebangkrutan perusahaan, memprediksi kapan sahan
harus dijual atau dibeli, dan memprediksi rangking dari obligasi.
1. Sistem Penunjang Keputusan (SPK) atau Decision Support Sistem (DDS) atau
GSS
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah suatu sistem
informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan
keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan
model-model analisis dan data yang tersedia.
1. Sistem Informasi Geografik (SIG) atau Geographic Information Sistem (GIS)
Sistem Informasi Geografik (SIG) merupakn sistem yang
menggunakan bentuk peta secara geografis.
3. Level atas
Sistem informasi di level atas digunakan untuk
perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Sistem informasi ini adalah sistem
Informasi Eksekutif (SIE) atau Executive Informasion Sistem (EIS) atau
ESS adalah sistem yang digunakan oleh manajer untuk membantu memecahkan
masalah tidak terstruktur. Misalnya permasalhan tentang arah bisnis yang akan
dilakukan di masa depan, posisi kompetitor dan bagaimana mengatasinya, perlu
tidak ekspansi bisnis dll.
3.2.
Perencanaan system
1. Definisi perencanaan system
Perencanaan system merupakan salah satu tahapan atau
fase pengembangan sistem yang pertama,dalam tahap ini menentukan suatu
rangkaian atau kerangka kerja yang menyeluruh.Bagian ini melibatkan para
manajer atau para senior yang profesional guna menemukan strategi untuk
mendukung rencana yang telh ditetapkan oleh suatu organisasi.
Perencanaan Sistem terdiri dari :
·
Perencanaan jangka pendek ,yaitu jangka waktu dari 1
tahun sampai dengan 2 tahun
·
Perencanaan jangka panjang,yaitu jangka waktu sampai
maksimal 5 tahun.
1. Langkah – langkah dalam perencanaa system
2. Merencanakan proyek-proyek system
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
·
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik
perusahaan
·
Mengidentifikasi proyek-proyek system
·
Menetapkan sasaran proyek-proyek system
·
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan
biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang berlaku)
·
Menetukan prioritas proyek-proyek system
·
Membuat laporan perencanaan system
·
Meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Persiapan ini
meliputi :
·
Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen
pengembangan
·
yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)
·
Mengumumkan proyek pengembangan system
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
4. Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling
layak untuk dikembangkan.
Tahapan yang dilakukan yaitu :
·
Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran
proyek system
·
Melakukan studi kelayakan
·
Menilai kelayakan proyek system
·
Membuat usulan proyek system
·
Meminta persetujuan manajemen
1. Study kelayakan dan faktor – faktornya
Studi kelayakan Sistem Informasi adalah penelitian
yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan
budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan
aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek system informasi atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda
dan bahkan tidak dijalankan. Studi kelayakan bertujuan untuk secara objektif
dan rasional mengungkap kekuatan dan kelemahan bisnis yang ada atau usaha yang
diusulkan, peluang dan ancaman seperti yang disajikan oleh lingkungan, yang
sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan, dan akhirnya prospek
keberhasilan. Dalam Istilah yang paling sederhana, dua kriteria untuk menilai
kelayakan adalah biaya yang diperlukan dan nilai yang harus dicapai. Dengan
demikian, sebuah studi kelayakan yang dirancang dengan baik harus memberikan
latar belakang sejarah dari bisnis atau proyek, deskripsi produk atau jasa ,
akuntansi pernyataan, rincian operasi dan manajemen , riset pemasaran dan
kebijakan, data keuangan, persyaratan hukum dan kewajiban pajak.
Faktor kelayakan harus meliputi kriteria berikut ini:
·
Kelayakan Teknik /Technical Feasibility
·
Kelayakan Ekonomi/Economic Feasibility
·
Kelayakan Hukum/Legal feasibility
·
Kelayakan Operasional/Operational Feasibility
·
Kelayakan Jadwal/Schedule Feasibility
Tidak ada komentar:
Posting Komentar