Minggu, 10 Mei 2020

Bab 2 Desain Sistem


Bab 2 Desain Sistem.
§  Desain Sistem Umum & Desain Sistem Terinci.

DESAIN SISTEM SECARA UMUM

Tujuan dari system secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengindentifikasikan komponen-komponen system informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli teknik yang mengimplementasikan sistem.
Arsitek melakukan analisis, karena arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sipil yang akan membangun rumah. Desain terminal yang memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah.

6.2 TEKNIK DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Arsitek dapat menggunakan beberapa teknik desain akan membuat desain dalam membuat sketsa. Untuk bangunan gedung yang sederhana, mungkin arsitek cukup menggunakan kertas gambar (umumnya di kertas kalkir). Untuk bangunan gedung yang kompleks dan besar, arsitek mungkin juga dapat menggunakan teknik prototipe untuk mendesain bentuk gedung yang diinginkan.
Semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis, sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, seperti misalnya flowchart dan formulir-formulir. Disamping itu  terdapat beberapa teknik lain dapat diterapkan pada tahap desain ini, yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan prototyping (pembuatan prototipe). Prototyping merupakan pendekatan-pendekatan dilhami dari desain teknik (seperti pembuatan prototipe bangunan oleh arsitek). Penekanan dari teknik ini adalah pada pembuatan suatu model kerja dan sistem final secara mungkin. Model ini yang disebut dengan prototipe. Sistem prototipe ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Jika belum sesuai dengan yang diinginkan, maka prototipe dapat direvisi sampaia sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.
Prototyping belum banyak digunakanpada masa lau, karena beberapa lalu banyak pemograman komputer yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan BASIC. Bahasa-bahasa pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe. Pembuatan kode program dan debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk membuat suatu prototipe terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman diantaranya ialah FOCUS, RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa ini akan mudah untuk membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk input. Setelah prototipe sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat menentukan keputusannya, yaitu prototipe diteruskan lagi dengan bahasa pemograman yang telah digunakan atau prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman lainnya.

6.3 DESAIN KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
Pada tahap ini desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemograman. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi, dan kontrol.
6.3.1 Desain Model Secara Umum
Analisis sistem dapat lain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode dan prosedur yaitu bagian dari metode sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiaatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut :
1.    Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method) lawan metode pengolahan data tersebar (distributed data processing method). Metode pengolahan data terpusat merupakan metode pengolahan data yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal tertentu. Dengan adanya pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output sendiri.
2.    Metode pengolahan kumpulan (batch processing method) lawan metode langsung (online processing method). Metode pengolahan kumpulan merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum pada beberapa tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhiran file induk.
6.3.2 Desain Output Secara Umum
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang paling banyak dihasilkan  adalah output yang berbentuk tabel. Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
1.    Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
2.    2. Menentukan parameter dari output
6.3.3 Desain Input Secara Umum
Alat dari input dapat digolaongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture (penagkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry (pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.
Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :
1.    Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
2.    Menentukan parameter dari input
6.3.4 Desain Database Secara Umum
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dari sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. Tipe-tipe dari file yaitu :
1.    File induk
2.    File transaksi (transaction file)
3.    File laporan (report file)
4.    File sejarah (history file)
5.    File pelindung (backup file)
6.    File kerja (working file)
6.3.5 Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi dapat digunakan untuk menerima input , mejalanakan model, menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sestem secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3 bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras komputer terdiri atas :
1.    alat masukan
2.    alat pemroses
3.    alat output
4.    simpanan luar
Teknologi perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu
1.    Perangkat lunak operasi
2.    Perangkat lunak bahasa
3.    Perangkat lunak aplikasi
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pada perkembangan pengolahan data. Data dari suatu tempat dapat di kirim pada tempat lain dengan alat telekomunikasi.
Salah satu cara dalam mengirim data dengan menggunakan :
1.    Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari suatu sumber ke penerima data. Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi data yaitu media transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel transmisi
2.    Perangkat keras komunikasi data , selain perangkat keras utama seperti input device, processing device, output device, dan mass stronge, dalam sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat yang digunakana yaitu modem, multiplexer, concentrator,communication proccesor.
3.    Network, network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Komponen dari suatu network adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diamtara node.
Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau konfigurasi dari node-node disuatu network. Konfigurasi atau topologi dari network dapat berupa : pint to point, star network, hierarchical tree network, loop network, bus network, web network, dan meta network.
1.    Local Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas dalam jarak/area setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut high speed network, medium speed network, low speed PC network.
Pemasangan kabel LAN, tiga macam kabel tersedia untuk LAN, :
1.    Twisted pair cabling, kebel ini terdiri dari sepasang kabel tembaga yang masing-masing dibungkus dengan plastik dan diputar bersama-sama. Kabel ini banyak digunakan pada instalasi telpon. LAN yang menggunakan kabel ini diantaranya adalah corvus omninet, proteon’s proNET, token-ring dan broadcast bus
2.    Coaxial cable, kabel ini berisi dengan dua buah conductor. Sebuah conductor terletak ditengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan insulator. Conductor kedua melingkar di luar insulator pertama dan ditutup dengan insulator luar.
3.    Fiber optic cable, kabel ini berisi dengan 2 atau lebih belai plastik stipis rambut manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung.. Kabel merupakan media yang cukup penting di LAN, karena merupakan salah satu komponen dari network.
Sistem operasi yang banyak digunakan untuk LAN adalah IBM PC network program dan Novell advanced NetWare. IBM PC Network Program dikembangkan untuk IBM PC Network yang merupakan broadband LAN dengan teknologi akses CSMA/CD.

6.3.6 Desain Kontrol Secara Umum
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Perngendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila suatu sistem dilengkapi dengan suatu pengendalian yang ada atau yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif. Suatu sistem harus dapar menjaga dirinya-sendiri. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut kedalam pengendalian secara umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).


PENGENDALIAN SECARA UMUM
Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi pengolahhan data. Pengendalian secara umum terdiri dari
1.    Pengendalian organisasi,  pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemisahan tugas dan pemisahan tanggungjawab yang tegas. Dengan pemkisahan tugas dan tanggungjawab, maka kemungkinan kecurangan-kecurangan dan kesalahan diperkecil, karena adanya saling pengecekkan.
2.    Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut yaitu mempelajari cara mengoperasikan sistem, sebagai bahan training, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar bila akan memodifikasikan atau memperbaiki sistem dikemudian hari dana materi acuan bagi pemeriksa sistem. Dokumentasi yang ada diantaranya sebagai berkut dokumentasi prosedur, dokumentasi sistem, dokumentasi program, dokumentasi operasi, dana dokumentasi data
3.    pengendalian perangkar keras , merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer itu oleh pabrik pembuatan. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras.
4.    pengendalian keamanan fisik, pengendalian ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunaka dan manusia di dalam perusahaan. Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara semestinya, maka dapat mengakibatkan menurunya operasi kegiatan, hilangnya atau menurunya pelayanan terhadap pelanggan dan hilangnya harta kekayaan milik perusahaan .
5.    Pengendalian keamanan data, menjaga integrasi dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap dat yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak atau tidak diakses oleh orang yang tidak berhak, beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan untuk maksud ini, diantaranya adalah sebagai berikut dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, dan data backup atau recovery.
6.    Pengendalian komunikasi, jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk mentransmisikan datadari suatu tempat ke tempat lainnya, analis sistem harus memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.
PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi dalam dikategorikan kedalam :
1.    Pengendalian masukan, yang mempunyai tujuan utnuk menyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian aapliaksi masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang penting, karena input yang salah, outputnya juga akan salah.
2.    Pengendalian pengolahan, tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data yang dimasukkan nke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengadung kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan untuk mungkin terjadi, maka pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa perngecekan-pengecekan.
3.    Pengendalian keluaran (output) yang merupakan proses dari data pengolahan data dapat dijadikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft copy. Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu yahap menyediakan media laporan, tahap memproses program yang menghasilkan laporan, tahap pembuatan laporan di file, tahap mencetak laporan di kertas, tahap pengumpulan laporan, tahap mengkaji ulang laporan, tahap pemilahan laporan, tahap distribusi laporan, tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan, tahap pengarsipan laporan, dan tahap oemusnaan laporan yang sudah tidak diperlukan.
LAPORAN DESAIN SECARA UMUM
Setelah komponen-komponen sistem informasi di desain secara umum, maka laporan mengenai ini perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen. Pemakai sistem dan manajemen dapat memberikan pendapat-pendapat dan usulan-usulan perbaikan dari desain ini. Melalu laporan desain secara umum ini, analis sistem mengkonfirmasikan kepada pemakai sistem dan manajemen apakah benar sistem informasi seperti ini yang mereka butuhkan. Bila desain secara umum ini telah benar, selanjutnya desain secara rinci tinggal mengacu pada desain secara umum .
Desain Sistem Terinci

1.             DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi – transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah.

MENGATUR TATA LETAK ISI INPUT
Tujuannya:
1)   Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2)   Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di suatu input.

2.             DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas adalah untuk output berbentuk laporan dimedia kertas. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.

Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk table dan berbentuk grafik atau bagan.

1)   Laporan berbentuk table.
Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya :

a)    NOTICE REPORT
Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini dibuatsesederhana mungkin tetapi jelas, karena dimaksudkan agar permasalahan –permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga dapat langsung ditangani.
b)   EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal– hal bertentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.
c)    VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
d)   COMPARATIVE REPORT
Isi laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan laba atau rugi atau neraca dapat membandingkan antara nilai– nilai elemen tahun berjalan dengan tahun – tahun sebelumnya.

2)   Laporan berbentuk grafik
Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagaiberikut :
a.    Bagan Batang ( bar chart )
b.    BaganGaris ( line chart )
c.    Bagan Pastel ( pie chart )

BAGAN BATANG
Nilai-nilai dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical ataupun batang-batang horizontal.
Kebaikan dari bagan batang adalah sebagai berikut :
-       Baik untuk perbandingan
-       Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari batang adalah sebagai berikut :
-       Terbatas hanya pada satu titik saja
-       Spasi dapat menyesatkan
BAGAN BARIS
Pada bagian baris (line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis / kurva.
Kebaikan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
-       Dapat menunjukkan beberapa titik
-       Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan batang adalah sebagai berikut :
-       Bila terlalu banyak garis atau kurva (lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka akan tampak rumit
-       Hanya terbatas pada 2 dimensi
-       Spasi dapat menyesatkan

BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Baik untuk perbandingan sebagian dari keseluruhannya
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Penggunaannya terbatas
-       Ketepatannya Kurang
-       Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
-       Mudah dimengerti


Pedoman Desain Laporan
Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.
1.    Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a.    Judul laporan.
b.    Tubuh laporan.
c.    Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau grandtotal.
2.    Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3.    Untuk tiap-tiap batas tepi laporan, sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4.    Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5.    Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal atau digaris bawahi.
6.    Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari penggunaan font yang sulit untuk dimengerti.
7.    Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda “.” atau “-”.
8.    Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak dari informasi detail tersebut.
9.    Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11.     Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
12.     Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13.     Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
14.     Isi laporan harus akurat.
15.     Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi.
16.     Laporan harus berguna.
17.     Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.

Alat – alat Desain Output terinci
Dua buah alat desain sistem dapat dipergunakan untuk desain output terinci, yaitu sebagai berikut :
1.    Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output printer.
2.    Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan dilaporan.

MENGATUR TATA LETAK ISI OUTPUT
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari outpur untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.
Berikut ini merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata letak printer.
-       Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya.
-       Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
-       Nomor yang ditulis diantara tanda kurung buka dan kurung tutup dekat dengan edit-mask.
-       Panah ke bawah menunjukkan cara penggambaran spasi di bagian tata letak printer.

3.             DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
Desain dialog layer terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antar pemakai system (user) dengan computer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat keduanya.
a.    Pedoman Desain Dialog
Pedoman mendesain dialog layer meliputi:
§  Sistem harus menyediakan instruksi-instruksi untuk user.
§  Layar harus dibentu sedemikain rupa sehinggan informasi, instruksi dan bantuan selalu ditampilkan pada area yang pasti.
§  Pembatasan ide dalam satu dialog.
§  Paging dan Scrolling.
§  Berita dan instruksi harus dapat ditampilkan cukup lama.
§  Hindari pengunaan singkatan.
§  Gunakan kata yang konsisten.

b.    Strategi Dialog.
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer:
§  Menu. Banyakdigunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif atau option atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan di menu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut.
§  Kumpulan intruksi (Instruction Set). Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengartikan instruksi ini serta memberikan respon jawaban.
§  Dialog pertanyaan/Jawaban (Question/Answer Dialog). Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user menjawabnya untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari sistem.

4.             DESAIN DATABASE TERINCI
Di tahap desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap – tiap file yang telah diidentifikasikan di desain secara umum.
Elemen – elemen data di suatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan direkamkan di database, file – file database harus  mempunyai elemen – elemen untuk menanmpung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi.

5.             DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
Pada desain teknologi secara umum telah ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap ini adalah kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan luar yang telah didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir secara kira – kira terlebih dahulu berdasarkan pengalaman analis sistem.
Setelah file – file database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya file – file database yang akan menyimpan data untuk satu periode tertentu.
6.             DESAIN MODEL DAN KONTROL SECARA RINCI
Desain model terinci mendefinisikan secara rinci urut-urutan atau langkah-langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam DAD, yang meliputi:
§  Desain Program Komputer Secara Modular
§  Alat-alat Desain Program Komputer
§  Metodologi Desain Program Komputer
§  Langkah Desain Program secara Moduler

7.             MEMBUAT LAPORAN HASIL DESAIN SISTEM TERINCI
Laporan desain terinci bisa dipecah menjadi dua, yaitu laporan yang pertama untuk user lebih menekankan bentuk input dan output yang akan digunakan pada system informasi. Laporan yang kedua untuk programmer dan ahli-ahli teknik pendukung pengembangan sistem. Kedua laporan tersebut berisi teknis sehingga sering disebut dengan Teknical Manual.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 3 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi, pertanyaa...