Bab 2 Desain
Sistem.
§ Desain Sistem Umum
& Desain Sistem Terinci.
DESAIN SISTEM
SECARA UMUM
Tujuan dari system secara
umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system
yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain terinci.
Desain secara umum mengindentifikasikan komponen-komponen system informasi yang
akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman
komputer dan ahli teknik yang mengimplementasikan sistem.
Arsitek melakukan analisis, karena
arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah.
Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli
teknik dan insinyur-insinyur teknik sipil yang akan membangun rumah. Desain
terminal yang memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang
terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai
rumah.
6.2
TEKNIK DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Arsitek dapat menggunakan
beberapa teknik desain akan membuat desain dalam membuat sketsa. Untuk bangunan
gedung yang sederhana, mungkin arsitek cukup menggunakan kertas gambar (umumnya
di kertas kalkir). Untuk bangunan gedung yang kompleks dan besar, arsitek
mungkin juga dapat menggunakan teknik prototipe untuk mendesain bentuk gedung
yang diinginkan.
Semua teknik-teknik yang
digunakan di tahap analisis, sistem dapat juga digunakan pada tahap ini,
seperti misalnya flowchart dan formulir-formulir. Disamping itu terdapat
beberapa teknik lain dapat diterapkan pada tahap desain ini, yaitu teknik
sketsa di kertas kosong dan prototyping (pembuatan prototipe). Prototyping
merupakan pendekatan-pendekatan dilhami dari desain teknik (seperti pembuatan
prototipe bangunan oleh arsitek). Penekanan dari teknik ini adalah pada
pembuatan suatu model kerja dan sistem final secara mungkin. Model ini yang
disebut dengan prototipe. Sistem prototipe ini kemudian dapat diperiksa oleh
user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Jika belum sesuai dengan yang diinginkan, maka prototipe dapat direvisi sampaia
sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Prototyping belum banyak
digunakanpada masa lau, karena beberapa lalu banyak pemograman komputer yang
dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan
BASIC. Bahasa-bahasa pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe.
Pembuatan kode program dan debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk
membuat suatu prototipe terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman
diantaranya ialah FOCUS, RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa
ini akan mudah untuk membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk
input. Setelah prototipe sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat
menentukan keputusannya, yaitu prototipe diteruskan lagi dengan bahasa
pemograman yang telah digunakan atau prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman
lainnya.
6.3 DESAIN
KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
Pada tahap ini desain secara
umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan
kepada user bukan untuk pemograman. Komponen sistem informasi yang didesain
adalah model, output, input, database, teknologi, dan kontrol.
6.3.1
Desain Model Secara Umum
Analisis sistem dapat lain
model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan
logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang yang
tepat digunakan untuk menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system
dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan
diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode dan prosedur yaitu bagian dari
metode sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan
kegiaatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Sistem informasi dapat
mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut :
1. Metode
pengolahan data terpusat (centralized
data processing method) lawan metode pengolahan data tersebar
(distributed data processing method).
Metode pengolahan data terpusat merupakan metode pengolahan data yang
memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal tertentu. Dengan adanya
pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk
memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output
sendiri.
2. Metode
pengolahan kumpulan (batch
processing method) lawan metode langsung (online processing method). Metode
pengolahan kumpulan merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan
umum pada beberapa tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai
karakteristik tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung
digunakan untuk memutakhiran file induk.
6.3.2
Desain Output Secara Umum
Output (keluaran) adalah
produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil dari
media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di media lunak
(berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu output
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern adalah
output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Bentuk atau format dari
output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang
paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Desain
output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut
ini :
1. Menentukan
kebutuhan output dari sistem baru
2. 2. Menentukan
parameter dari output
6.3.3
Desain Input Secara Umum
Alat dari input dapat
digolaongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak
langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama,
yaitu data capture
(penagkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry (pemasukan data). Ada
dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.
Langkah-langkah desain input
secara umum yaitu :
1. Menentukan
kebutuhan input dari sistem baru
2. Menentukan
parameter dari input
6.3.4
Desain Database Secara Umum
Basis data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu
untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dari
sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para
pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya
dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam
suatu organisasi.
Database dibentuk dari
kumpulan file. Tipe-tipe dari file yaitu :
1. File
induk
2. File
transaksi (transaction file)
3. File
laporan (report file)
4. File
sejarah (history file)
5. File
pelindung (backup file)
6. File
kerja (working file)
6.3.5
Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi dapat digunakan
untuk menerima input , mejalanakan model, menyimpan dan mengakses data,
manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sestem
secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3 bagian utama, yaitu perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau
brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras
komputer terdiri atas :
1. alat
masukan
2. alat
pemroses
3. alat
output
4. simpanan
luar
Teknologi perangkat lunak
dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu
1. Perangkat
lunak operasi
2. Perangkat
lunak bahasa
3. Perangkat
lunak aplikasi
TEKNOLOGI
KOMUNIKASI DATA
Kemajuan teknologi komunikasi
sekarang mempunyai pada perkembangan pengolahan data. Data dari suatu tempat
dapat di kirim pada tempat lain dengan alat telekomunikasi.
Salah satu cara dalam
mengirim data dengan menggunakan :
1. Transmisi
data merupakan proses pengiriman data dari suatu sumber ke penerima data.
Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi data yaitu media
transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel transmisi
2. Perangkat
keras komunikasi data , selain perangkat keras utama seperti input device,
processing device, output device, dan mass stronge, dalam sistem komunikasi data
diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang dipergunakan untuk
memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat yang digunakana yaitu
modem, multiplexer, concentrator,communication proccesor.
3. Network,
network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau
lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat
komunikasi membentuk satu sistem. Komponen dari suatu network adalah node dan
link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau
menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Link adalah channel atau jalur
transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diamtara node.
Topologi merupakan pengaturan
antar hubungan atau konfigurasi dari node-node disuatu network. Konfigurasi
atau topologi dari network dapat berupa : pint to point, star network,
hierarchical tree network, loop network, bus network, web network, dan meta
network.
1. Local
Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas dalam jarak/area setempat
(lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan
dapat dikategorikan sebagai berikut high speed network, medium speed network,
low speed PC network.
Pemasangan kabel LAN, tiga
macam kabel tersedia untuk LAN, :
1. Twisted
pair cabling, kebel ini terdiri dari sepasang kabel tembaga yang masing-masing
dibungkus dengan plastik dan diputar bersama-sama. Kabel ini banyak digunakan
pada instalasi telpon. LAN yang menggunakan kabel ini diantaranya adalah corvus
omninet, proteon’s proNET, token-ring dan broadcast bus
2. Coaxial
cable, kabel ini berisi dengan dua buah conductor. Sebuah conductor terletak
ditengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan insulator.
Conductor kedua melingkar di luar insulator pertama dan ditutup dengan insulator
luar.
3. Fiber
optic cable, kabel ini berisi dengan 2 atau lebih belai plastik stipis rambut
manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung.. Kabel merupakan media yang
cukup penting di LAN, karena merupakan salah satu komponen dari network.
Sistem operasi yang banyak
digunakan untuk LAN adalah IBM PC network program dan Novell advanced NetWare.
IBM PC Network Program dikembangkan untuk IBM PC Network yang merupakan
broadband LAN dengan teknologi akses CSMA/CD.
6.3.6
Desain Kontrol Secara Umum
Suatu sistem merupakan subyek
dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-kecurangan dan
penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Perngendalian yang diterapkan pada
sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila suatu sistem dilengkapi dengan suatu
pengendalian yang ada atau yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal
yang negatif. Suatu sistem harus dapar menjaga dirinya-sendiri. Pengendalian
dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut kedalam pengendalian
secara umum (general
control) dan pengendalian aplikasi (application control).
PENGENDALIAN
SECARA UMUM
Pengendalian secara umum
merupakan pengendalian diluar aplikasi pengolahhan data. Pengendalian secara
umum terdiri dari
1. Pengendalian
organisasi, pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
pemisahan tugas dan pemisahan tanggungjawab yang tegas. Dengan pemkisahan tugas
dan tanggungjawab, maka kemungkinan kecurangan-kecurangan dan kesalahan
diperkecil, karena adanya saling pengecekkan.
2. Pengendalian
dokumentasi penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut yaitu mempelajari
cara mengoperasikan sistem, sebagai bahan training, dasar pengembangan sistem
lebih lanjut, dasar bila akan memodifikasikan atau memperbaiki sistem
dikemudian hari dana materi acuan bagi pemeriksa sistem. Dokumentasi yang ada
diantaranya sebagai berkut dokumentasi prosedur, dokumentasi sistem,
dokumentasi program, dokumentasi operasi, dana dokumentasi data
3. pengendalian
perangkar keras , merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer
itu oleh pabrik pembuatan. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi
kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras.
4. pengendalian
keamanan fisik, pengendalian ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
terhadap perangkat keras, perangkat lunaka dan manusia di dalam perusahaan.
Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara semestinya, maka dapat
mengakibatkan menurunya operasi kegiatan, hilangnya atau menurunya pelayanan terhadap
pelanggan dan hilangnya harta kekayaan milik perusahaan .
5. Pengendalian
keamanan data, menjaga integrasi dan keamanan data merupakan pencegahan
terhadap dat yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak atau
tidak diakses oleh orang yang tidak berhak, beberapa cara pengendalian telah
banyak diterapkan untuk maksud ini, diantaranya adalah sebagai berikut
dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, dan data backup
atau recovery.
6. Pengendalian
komunikasi, jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk
mentransmisikan datadari suatu tempat ke tempat lainnya, analis sistem harus
memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan untuk
menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk menjaga
keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.
PENGENDALIAN
APLIKASI
Pengendalian aplikasi
merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data
berlangsung. Pengendalian aplikasi dalam dikategorikan kedalam :
1. Pengendalian
masukan, yang mempunyai tujuan utnuk menyakinkan bahwa data transaksi yang
valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum
dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian aapliaksi masukan ini merupakan
pengendalian aplikasi yang penting, karena input yang salah, outputnya juga
akan salah.
2. Pengendalian
pengolahan, tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mencegah
kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan
setelah data yang dimasukkan nke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat
terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengadung
kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan untuk mungkin terjadi, maka
pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa perngecekan-pengecekan.
3. Pengendalian
keluaran (output) yang merupakan proses dari data pengolahan data dapat
dijadikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk
soft copy. Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan
melalui beberapa tahapan yaitu yahap menyediakan media laporan, tahap memproses
program yang menghasilkan laporan, tahap pembuatan laporan di file, tahap
mencetak laporan di kertas, tahap pengumpulan laporan, tahap mengkaji ulang
laporan, tahap pemilahan laporan, tahap distribusi laporan, tahap kaji ulang
laporan oleh pemakai laporan, tahap pengarsipan laporan, dan tahap oemusnaan
laporan yang sudah tidak diperlukan.
LAPORAN
DESAIN SECARA UMUM
Setelah komponen-komponen
sistem informasi di desain secara umum, maka laporan mengenai ini perlu dibuat
dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen. Pemakai sistem dan manajemen
dapat memberikan pendapat-pendapat dan usulan-usulan perbaikan dari desain ini.
Melalu laporan desain secara umum ini, analis sistem mengkonfirmasikan kepada
pemakai sistem dan manajemen apakah benar sistem informasi seperti ini yang
mereka butuhkan. Bila desain secara umum ini telah benar, selanjutnya desain
secara rinci tinggal mengacu pada desain secara umum .
Desain Sistem Terinci
1. DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input)
merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah
data yang terjadi dari transaksi – transaksi yang dilakukan oleh organisasi.
Data hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar
merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi.
Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke
sistem informasi untuk diolah.
MENGATUR TATA LETAK ISI
INPUT
Tujuannya:
1) Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari
input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2) Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program
untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input
ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di
suatu input.
2. DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap desain
output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas adalah
untuk output berbentuk laporan dimedia kertas. Desain output di media lunak
dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
Bentuk Laporan
Bentuk dari
laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan
adalah dalam bentuk table dan berbentuk grafik atau bagan.
1) Laporan berbentuk table.
Berikut ini adalah
macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta
kegunaannya :
a) NOTICE REPORT
Merupakan bentuk
laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan
ini dibuatsesederhana mungkin tetapi jelas, karena dimaksudkan agar
permasalahan –permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga
dapat langsung ditangani.
b) EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised
report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk
maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi
hal– hal bertentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan
keputusan.
c) VARIANCE REPORT
Macam laporan ini
menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan
hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
d) COMPARATIVE REPORT
Isi laporan ini adalah
membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan
laba atau rugi atau neraca dapat membandingkan antara
nilai– nilai elemen tahun berjalan dengan
tahun – tahun sebelumnya.
2) Laporan berbentuk grafik
Laporan yang berbentuk
grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagaiberikut :
a. Bagan Batang ( bar chart )
b. BaganGaris ( line chart )
c. Bagan Pastel ( pie chart )
BAGAN BATANG
Nilai-nilai dalam
bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical
ataupun batang-batang horizontal.
Kebaikan dari bagan
batang adalah sebagai berikut :
- Baik untuk perbandingan
- Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
- Mudah dimengerti
Kelemahan dari batang
adalah sebagai berikut :
- Terbatas hanya pada satu titik saja
- Spasi dapat menyesatkan
BAGAN BARIS
Pada bagian baris
(line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis / kurva.
Kebaikan dari
bagan garis adalah sebagai berikut :
- Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
- Dapat menunjukkan beberapa titik
- Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya
- Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan
batang adalah sebagai berikut :
- Bila terlalu banyak garis atau kurva (lebih dari 4 buah garis
atau kurva), maka akan tampak rumit
- Hanya terbatas pada 2 dimensi
- Spasi dapat menyesatkan
BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie
Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie).
Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan dari
bagan garis adalah sebagai berikut :
- Baik untuk perbandingan sebagian dari keseluruhannya
- Mudah dimengerti
Kelemahan dari
bagan garis adalah sebagai berikut :
- Penggunaannya terbatas
- Ketepatannya Kurang
- Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
- Mudah dimengerti
Pedoman Desain Laporan
Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu
laporan.
1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu:
a. Judul laporan.
b. Tubuh laporan.
c. Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau
grandtotal.
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang
berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan, sebaiknya diberi jarak 2 ½
cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah
dibaca.
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf
besar, tebal atau digaris bawahi.
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan
serta hindari penggunaan font yang sulit untuk dimengerti.
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah
tanda “.” atau “-”.
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah
penunjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak
dari informasi detail tersebut.
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang
diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila
keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya
lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
12. Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
14. Isi laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi.
16. Laporan harus berguna.
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.
Alat – alat Desain
Output terinci
Dua buah alat desain sistem dapat dipergunakan untuk desain
output terinci, yaitu sebagai berikut :
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer
layout chart merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk menggambarkan sketsa
bentuk dari output printer.
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus
data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data
yang akan disajikan dilaporan.
MENGATUR TATA LETAK
ISI OUTPUT
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan
kemudahan dari outpur untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak
output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi
pemakai sistem maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk
menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
atau belum.
Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program
untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain output
ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan
suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak
di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer
layout chart) dan kamus data output.
Berikut ini merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata
letak printer.
- Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya.
- Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel
ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
- Nomor yang ditulis diantara tanda kurung buka dan kurung tutup
dekat dengan edit-mask.
- Panah ke bawah menunjukkan cara penggambaran spasi di bagian
tata letak printer.
3. DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
Desain dialog layer
terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antar pemakai system (user)
dengan computer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke
sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat keduanya.
a. Pedoman Desain Dialog
Pedoman mendesain
dialog layer meliputi:
§ Sistem
harus menyediakan instruksi-instruksi untuk user.
§ Layar
harus dibentu sedemikain rupa sehinggan informasi, instruksi dan bantuan selalu
ditampilkan pada area yang pasti.
§ Pembatasan
ide dalam satu dialog.
§ Paging
dan Scrolling.
§ Berita
dan instruksi harus dapat ditampilkan cukup lama.
§ Hindari
pengunaan singkatan.
§ Gunakan
kata yang konsisten.
b. Strategi Dialog.
Terdapat beberapa
strategi membuat dialog layar komputer:
§ Menu.
Banyakdigunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface)
yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif
atau option atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan
di menu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan
pilihan tersebut.
§ Kumpulan
intruksi (Instruction Set). Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan
suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengartikan instruksi ini serta
memberikan respon jawaban.
§ Dialog
pertanyaan/Jawaban (Question/Answer Dialog). Sistem akan menampilkan terlebih
dahulu pertanyaan dan user menjawabnya untuk mendapatkan respon lebih lanjut
dari sistem.
4. DESAIN DATABASE TERINCI
Di tahap desain secara
umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada
tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi
atau struktur dari tiap – tiap file yang telah diidentifikasikan di desain
secara umum.
Elemen – elemen data
di suatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output.
Demikian juga dengan input yang akan direkamkan di database, file – file
database harus mempunyai elemen – elemen untuk menanmpung input yang
dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi.
5. DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
Pada desain teknologi
secara umum telah ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan
digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap ini adalah
kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan
luar yang telah didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir
secara kira – kira terlebih dahulu berdasarkan pengalaman analis sistem.
Setelah file – file
database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar
sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar
yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya file
– file database yang akan menyimpan data untuk satu periode tertentu.
6. DESAIN MODEL DAN KONTROL SECARA RINCI
Desain model terinci
mendefinisikan secara rinci urut-urutan atau langkah-langkah dari masing-masing
proses yang digambarkan dalam DAD, yang meliputi:
§ Desain
Program Komputer Secara Modular
§ Alat-alat
Desain Program Komputer
§ Metodologi
Desain Program Komputer
§ Langkah
Desain Program secara Moduler
7. MEMBUAT LAPORAN HASIL DESAIN SISTEM TERINCI
Laporan desain terinci
bisa dipecah menjadi dua, yaitu laporan yang pertama untuk user lebih menekankan
bentuk input dan output yang akan digunakan pada system informasi. Laporan yang
kedua untuk programmer dan ahli-ahli teknik pendukung pengembangan sistem.
Kedua laporan tersebut berisi teknis sehingga sering disebut dengan Teknical
Manual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar