MUTU INFORMASI
utu Informasi
1. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh
tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat
waktu (timeliness).
a) Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi
hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila
informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan
dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber
informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau
mengubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan
sebuah informasi antara lain adalah:
Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik,
karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam
pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga
akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu
masalah dengan baik.
Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah
benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat
mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data,
datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan
mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam
pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal
bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi
tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah
dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru.
Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
c) Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi
pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya
berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium
komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila
ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
2. Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of
information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya
(cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya
tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan
oleh lima hal yaitu :
Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
Untuk mendapatkan pengalaman.
Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan
dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan
pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan
nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat
kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi
tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna
apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan
kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan
jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.
Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi
tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2) Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak
lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3) Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila
mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika
tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4) Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak
bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat
dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5) Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat
diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting
menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat
dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6) Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai
informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7) Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki
fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para
manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8) Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas
data sumber yang diolah.
9) Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut
tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10) Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat
diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar